Investasi Grup WA Rawan Penipuan, Begini Cara Menghindarinya

By Ratih, Jumat, 17 September 2021 | 14:32 WIB
Ilustrasi cara investasi digital yang tepat (ipopba)

NOVA.id - Di era digital ini, semua orang bisa menjadi investor hanya dengan menggunakan ponsel.

Terbaru, ramai beredar investasi yang disebarkan lewat grup WA atau Telegram.

Sayangnya, investasi grup WA dan Telegram ini banyak yang berujung pada penipuan investasi.

Baca Juga: Apa Itu Manajer Investasi? Kenali Peran dan Tugasnya di Sini

"Penawaran investasi ini menjanjikan keuntungan yang fantastis dan mengajak peserta untuk mentransfer sejumlah uang," ujar Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, dilansir dari Kompas.com.

Ia lantas mengungkap bahwa investasi yang ditawarkan dengan janji keuntungan menggiurkan tersebut kerap kali tak sesuai harapan.

"Namun demikian, investasi tersebut tidak memiliki izin dan hasil investasi yang dijanjikan jauh dari harapan atau bahkan tidak ada. Masyarakat agar berhati-hati dan selalu waspada terhadap modus penipuan ini," pesan Tirta Segara.

Baca Juga: Bank Kustodian dalam Investasi Reksa Dana, Ini Definisi dan Fungsinya

Untuk menghindari investasi bodong ini, ada beberapa cara investasi yang bisa dilakukan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat agar selalu memastikan penawaran investasi diterima memenuhi prinsip 2L (Legal dan Logis).

Prinsip tersebut meliputi:

Baca Juga: Cara Membedakan Saham dan Reksa Dana, Simak 6 Poin Penting Ini

-Legal, memiliki legalitas dan izin penawaran produk dari lembaga yang berwenang.

-Logis, menawarkan keuntungan yang masuk akal.

"Jangan mudah tertipu, cek penawaran investasi yang Anda terima apakah memiliki izin dari Lembaga yang berwenang," seru OJK.

Baca Juga: Kenali 3 Ciri Investasi Bodong, Hindari Bahayanya dengan Cara Ini

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)