Bali Akan Kembali Dibuka untuk Turis Asing, Ini Persiapan yang Dilakukan

By Yussy Maulia, Kamis, 14 Oktober 2021 | 12:55 WIB
Dalam Dialog Produktif yang digelar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Rabu (13/10/2021). (Tangkapan layar YouTube FMB9ID_IKP)

“Protokol kesehatan terbukti efektif menekan risiko penularan, apa pun variannya. Jadi, jangan sampai ancaman virus baru ini menimbulkan ketakutan melakukan kegiatan dan perjalanan," kata Ratih.

Selain itu, Ratih mengimbau agar turis yang ingin berlibur tetap update dengan berita-berita terkini agar tetap waspada. Namun, pastikan berita berasal dari sumber terpercaya supaya terhindar dari berita palsu atau hoaks.

“Saya melihat sendiri kesiapan Bali menyambut wisatawan, terdapat protokol kesehatan ketat termasuk di restoran-restoran. Saya percaya dan optimis, ini bisa jadi kebangkitan di Bali,” ucap Ratih.

Baca Juga: Meski Level PPKM Diturunkan, Vaksinasi dan Penggunaan Masker Tetap Wajib Dipertahankan

Simulasi prosedur penerimaan turis asing

Mengenai persiapan pembukaan Bali, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung mengatakan Bali sudah menyiapkan beberapa strategi.

Untuk vaksinasi, Henky menjelaskan bahwa tingkat vaksinasi di Bali sudah mencapai 99 persen untuk dosis pertama dan hampir 90 persen untuk dosis kedua.

Selain itu, pemerintah Bali sudah melakukan simulasi terkait prosedur penerimaan turis asing.

“Simulasi kedatangan pesawat, penerimaan di bandara, proses karantina, dan prosedur-prosedur lain sesuai protokol kesehatan juga telah dibahas dan ditetapkan," ungkap Henky.

Selain itu, standardisasi CHSE di Bali diterapkan dengan standar ketat dan dilengkapi dengan konsistensi yang baik oleh pelaksana di lapangan. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan kepada turis yang ingin mengunjungi Bali.

“Sertifikasi CHSE dan animo pelaksana usaha wisata yang bagus ini penting, tidak hanya untuk pengunjung tapi juga untuk pekerja. Bekerja di tempat yang sehat, dikunjungi orang-orang yang sehat, berwisata di tempat-tempat yang sehat. Ini adalah narasi baru pola kehidupan ke depannya,” tutur Henky.