NOVA.id - Selain kesehatan tubuh, kita juga harus mulai memperhatikan kesehatan mental.
Kesehatan mental berkaitan dengan kondisi jiwa dan pikiran.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ dari RS – Pondok Indah, membagikan strategi menyeimbangkan peran bagi generasi sandwich, untuk menjaga agar tingkat stres dapat ditekan.
Sahabat NOVA, berikut beberapa tips menjaga kesehatan mental bagi kaum milenial.
1. Meminta bantuan
Anak muda punya kebiasaan untuk mengerjakan segala sesuatunya sendiri.
Ada kalanya kita perlu meminta bantuan orang untuk mengelola tugas yang diberikan ke kita.
Carilah bantuan untuk mengerjakan beberapa tugas rumah tangga, pengaturan pengurusan anak dan orang tua, dan sebagainya.
“Meminta bantuan bukanlah sebuah tanda kelemahan, namun kekuatan diri dalam hal mengelola tugas yang perlu dikerjakan,” kata dr. Zulvia.
Baca Juga: Mari Jaga Kesehatan Mental dan Fisik di Masa Pandemi dengan Cara Ini
2. Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time)
Kesibukan menjalankan peran mengurus dua generasi kadang membuat seorang lupa waktu untuk dirinya sendiri.
Mulai sekarang, usahakan untuk mengambil waktu bagi diri sendiri.
Misalnya, kita bisa mengerjakan hobi atau sekedar bersantai, dan memanjakan diri.
3. Adakan pertemuan keluarga
Diusia muda dengan banyak kesibukan, kita bisa lalai untuk menyediakan waktu bersama keluarga.
Padahal pertemuan keluarga menjadi hal penting, terutama untuk memnuhi kebutuhan jiwa.
“Pertemuan keluarga dapat menjadi suatu wadah untuk saling mencurahkan isi hati serta memberi dukungan satu sama lain. Pertemuan keluarga juga dapat digunakan untuk mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi dan bersam fokus mencari solusi,” ujar dr. Zulvia.
Hal ini juga dapat meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga dan memperkuat dukungan sosial.
Baca Juga: Manfaat Bercinta yang Teratur dengan Pasangan, Bisa Jaga Kesehatan Mental
4. Komunikasi yang baik
Saat lelah dan stres, pola komunikasi dapat sangat terpengaruh dan cenderung mengarah pada pola komunikasi yang lebih emosional.
Saat seperti ini, komunikasi jadi memicu ketegangan dan konflik.
Ketika pola komunikasi diwarnai ketidaknyamanan dan konflik, tingkat stres cenderung meningkat.
Pelajarilah cara komunikasi yang asertif dan baik untuk tetap menjaga suasana tenang dan nyaman dalam menjalankan peran sebagai generasi sandwich.
5. Lepaskan kendali
Sesekali kita harus mencoba melepaskan kendali terhadap segala sesuatu.
Perfeksionisme dapat menghasilkan stres yang lebih tinggi.
Pelajari cara untuk tidak selalu mengatur semua hal di kehidupan.
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Stres Akibat Pekerjaan, Coba Dengarkan Musik!
Tidak masalah bagi kita untuk menyerahkan tugas tertentu pada orang lain.
6. Nikmati momen yang ada
Sahabat NOVA, usahakan untuk dapat menikmati momen yang dimiliki saat ini.
Nikmati peran dalam merawat anak dan melihat pertumbuhan serta perkembangan anak.
Bagi anak, nikmati peran dalam merawat orang tua sebagai wujud kasih sayang dan bakti pada orang tua.
Buatlah setiap momen menjadi berharga di kehidupan pribadi dan keluarga.
Apabila berbagai cara meredakan stres di atas telah dilakukan, tetapi kita tetap merasa tertekan atau depresi, serta tidak dapat menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari dengan baik.
Sebaiknya lakukan konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan mental seperti psikolog klinis atau psikiater.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)