Jalankan Program Diet dengan Meal Replacement, Tepat atau Tidak?

By Maria Ermilinda Hayon, Senin, 17 Januari 2022 | 16:32 WIB
Ilustrasi diet dengan meal replacemnet (Prostock-Studio)

Memang, sih, meal replacement bisa membantu kita yang diet untuk defisit kalori, tapi tidak wajib secara rutin dikonsumsi.

Ya, boleh saja digunakan, tapi hanya sesekali untuk mengganti satu kali makan.

“Jadi boleh, tapi ada batasannya. Misalnya, kalau lagi lelah membuat sarapan atau makan malam. Ya, daripada tidak makan, kan bisa lumayan dapat proteinnya dari minum meal replacement,” jelas dr. Johanes.

Maka jelas, meal replacement bukanlah obat diet atau ramuan ajaib yang wajib digunakan untuk bisa menurunkan berat badan dalam satu malam.

Kita pun perlu ingat, bahwa diet adalah proses untuk jangka panjang.

Baca Juga: Tips Diet Aman Tanpa Takut Bahaya, Konsumsi Minuman Rempah-Rempah Ini!

Kalau bisa, setelah turun, berat badannya bisa dibuat stabil.

Jadi, mesti dipikirkan dengan matang, bisa enggak, ya, stabil untuk jangka panjang?

Nyaman atau tidak dengan bentuk makanannya?

Kualitas hidup menurun atau enggak kalau makan meal replacement?

Jangan sampai, nih, karena penggunaan meal replacement yang tak tepat, dan tak diimbangi pola makan sehat jangka panjang, malah membuat berat badan turun naik seperti yoyo.

Jangan salah, banyak, lho, kejadian yang saat menjalani diet dengan bantuan meal replacement berat badannya turun drastis dalam waktu singkat, tapi begitu lepas dari meal replacement langsung naik lagi dengan cepat.

Bahkan, bisa lebih dari semula.

Bukan salah meal replacement-nya, tapi karena pola penggunaannya yang kurang tepat.

Jadi, program diet dengan menggunakan meal replacement juga harus tepat penggunaannya ya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)