Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai perubahan kandungan kimia yang berbahaya pada minyak goreng berwarna jenuh.
"Pufa (asam tak jenuh dalam minyak) yang semula ikatan rangkap, ikatannya bisa lepas," jelas Seala.
Ia menyarankan untuk menggunakan minyak goreng sekali pakai saja.
Memang ada studi yang menyebutkan minyak goreng masih bisa dipakai satu kali lagi, tetapi tergantung proses masak sebelumnya.
Misalnya dalam teknik deep fried (menggoreng dengan minyak banyak) suhu minyak tinggi sekali.
Maka kandungan gizi pada minyak sudah menurun.
Berbeda dengan minyak yang digunakan untuk menumis atau dijadikan salad dressing.
Minyak tersebut tidak dipanaskan dalam suhu tinggi, sehingga kandungannya tidak rusak.
Baca Juga: 4 Cara agar Terong Tidak Menyerap Banyak Minyak, Jadi Bisa Lebih Irit!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*