Begini Cara Mengatasi Cedera Olahraga Bulu Tangkis yang Viral

By Maria Ermilinda Hayon, Rabu, 27 Juli 2022 | 08:00 WIB
Cara Atasi Cedera Olahraga Bulu Tangkis (Edwin Tan)

Cedera ankle atau ankle sprain (pergelangan kaki terkilir) akibat gerakangerakan berubah arah dalam waktu cepat serta gerakan melompat dan mendarat saat melakukan jumping smash.

Selain itu, sering juga terjadi cedera lutut, punggung, lower back pain, siku, hingga kram otot karena kurang pemanasan.

Kalau sampai terlanjur cedera, untuk penanganan awal Sahabat NOVA bisa melakukan metode RICE, yakni Rest, mengistirahatkan tubuh; Ice, mengompres dengan ice pack; Compressing, membalut dan menekan agar tak jadi pembengkakan; dan Elevation, meninggikan bagian cedera agar aliran darah lancar.

Apabila kondisi cedera tak kunjung membaik, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Menurut dr. Antonius, ada dua cara menangani cedera, yakni tindakan nonoperatif dan tindakan operatif tergantung kondisi cederanya.

“Untuk menangani cedera yang tidak memerlukan operasi, serta upaya proses pemulihan pasca operasi, dokter spesialis kedokteran olahraga akan melakukan evaluasi untuk kemudian merancang program recovery yang sesuai dengan kondisi pasien. Biasanya diperlukan sesi menggunakan teknologi medis dalam periode cedera akut dan sesi exercise untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera,” ujarnya.

Nah, secara non-operatif, ada 4 teknologi medis yang bisa menangani cedera, nih.

Baca Juga: Tips Aman Bersepeda Agar Terhindar dari Cedera Cyclist’s Palsy

Pertama, cyrotheraphy (terapi dingin) yang biasa dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, karena dapat membantu mengurangi cedera secara efektif, misalnya pada penanganan pergeseran tulang, patah tulang, memar, dan keseleo.

Sesi perawatan bisa berlangsung 1-2 menit.

Kedua, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), metode penanganan yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah.