Untuk membantu masyarakat, pemerintah akan menyiapkan bansos.
"Yang pasti kalau ada kenaikan kita siapkan bansos-bansos lagi dan ini lebih fair karena kalau harga sekarang semua ini menikmati," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiars, dilansir dari Kompas.com.
Saat ini, pemerintah sedang mengihitung harga dan kenaikan BBM agar tidak langsung memberatkan masyarakat.
Menurut Susi, antara harga jual dan keekonomian BBM saat ini terlalu tinggi.
Selain itu, dampak harga jual BBM terhadap inflasi juga menjadi pertimbangan."Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena akan dorong inflasi."
"Bu Menkeu sudah kasih sinyal karena APBN terbatas. Kemampuan APBN ini ada batasnya makanya perlu dibuka wacana perhitungan."
"APBN kita terlalu berat buat absorsi itu sehingga harus dipahami rakyat. Kalaupun naik kita akan umumkan," sambungnya.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menuturkan, negara telah menggelontorkan anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502,4 triliun pada tahun ini, naik dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun.
Penambahan anggaran itu menjadi upaya untuk menahan harga BBM naik di masyarakat di tengah melonjaknya harga komoditas energi global.
Sri Mulyani pun menyoroti volume konsumsi BBM yang sudah sangat tinggi.
Baca Juga: Harga Pertamax Terbaru: Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite Alami Penyesuaian
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)