Psikolog: Orang Flexing di Media Sosial untuk Tutupi Kesedihan

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 10 November 2022 | 15:59 WIB
Ilustrasi perempuan menutupi kesedihan dengan konten flexing ()

Bahayanya, ketika kita belum bisa sampai di taraf hidup itu, kita bisa mengorbankan hal-hal yang jadi prioritas.

Baik waktu, uang, kesehatan, atau keluarga.

Di sisi lain, jika mengonsumsi konten flexing terus-menerus dan tidak disertai dengan kemampuan kita untuk memfilter, kita bisa terjebak pada penipuan yang menawarkan kekayaan instan.

Ini jadi salah satu hal di luar aspek psikis, tapi bisa membahayakan aspek kehidupan kita yang lainnya.

Jadi, jangan sampai tertipu dengan konten flexing di media sosial, ya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)