Cara Mengenalkan Pasangan Baru kepada Anak, Ini 5 Saran dari Psikolog

By Presi, Kamis, 12 Januari 2023 | 12:01 WIB
Ilustrasi mengenalkan pasangan baru kepada anak menurut psikolog (Edwin Tan)

NOVA.id - Sebagai single mom, memulai hubungan asmara baru bukanlah perkara mudah.

Ada banyak hal yang dipikirkan, salah satunya adalah pendapat anak.

Mengenalkan pasangan baru kepada anak pun menjadi tantangan sendiri.

Mungkin Sahabat NOVA bingung bagaimana cara mengenalkan pasangan baru kepada anak yang tepat?

Pasalnya, mungkin saja anak tidak bisa menerima kehadiran orang baru di hidupnya.

Tapi jangan khawatir, baca terus sampai selesai karena psikolog klinis dan co-founder Amanasa, Rininda Mutia, M.Psi., Psikolog punya tipsnya.

1. Kenalkan sebagai teman

Jangan terburu-buru mengenalkan si dia sebagai pasangan kepada anak.

Untuk langkah awal, menurut Rininda, kita perlu mengenalkan dia sebagai teman kita.

"Yang perlu diperhatikan adalah kenalkan dia sebagai teman dulu, bahwa Ibu punya temen loh namaya om ini," ujar Rininda dalam live bersama NOVA Senin (19/12/2022) lalu.

2. Jangan kenalkan dia sebagai pengganti ayah

Baca Juga: 4 Tips Memulai Hubungan Baru untuk Single Mom, Simak Saran Psikolog

Saat mengenalkan pasangan ke anak, jangan memperkenalkannya sebagai sosok pengganti ayah.

Anak yang mendengar perkataan itu akan melawan dan tidak terima.

"Jangan langsung dibilang Ini pengganti ayah kamu. Anak bisa resisten bahwa Aku udah punya ayah kenapa harus punya yang baru. Aku masih mau ayahku yang lama," jelas Rininda.

3. Jangan paksa anak

Apabila hubungan Sahabat NOVA dan si dia sudah semakin serius, saatnya menjelaskan kepada anak dengan perlahan.

"Kalau hubungannya berkembang menuju ke serius (bisa katakan) Ibu dan om, kami akan menikah nanti om akan tinggal bersama kita ya," ucap Rininda memberi contoh.

Meski begitu, jangan sampai kita memaksa anak untuk menerima si dia sebagai pengganti ayah mereka.

"Jangan dipaksa juga untuk terima sebagai ayah. Itu jangan dipaksain," ucapnya lagi.

Ingatlah, posisi pasangan baru bukanlah pengganti ayah kandung anak, melainkan sebagai "pelengkap" bagi anak.

4. Dengarkan penilaian anak

Ada kalanya, anak tidak menyukai pasangan kita.

Baca Juga: Menurut Psikolog, Begini Cara Menjelaskan Perceraian pada Anak

Kalau sudah begitu, kita perlu mendengarkan penilaian anak terhadap pasangan.

Pasalnya, bisa saja anak melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat.

"Kita tanyain dulu, Menurut kamu si om ini orangnya gimana? (Mislanya) Oh ternyata orang ini dianggap kurang perhatian pada anak," papara Rininda.

5. Pertimbangan kembali

Rininda mengatakan, setelah mendengarkan, kita perlu mempertimbangkan penilaian anak terhadap pasangan.

Itu karena anak akan tinggal bersama kita dan pasangan kita dalam waktu yang tidak sebentar.

Sehingga pada akhirnya, dari penilaian itu, kita perlu memutuskan akan melanjutkan hubungan tersebut atau justru mengakhirinya.

"Penilaian anak perlu kita perhitungan dalam menjalani hubungan yang baru, itu mau dilanjutin atau enggak. Misalnya Kok (dia) susah banget deket sama anak, itu perlu dicek mengapa seperti itu," pungkasnya.

Baca Juga: Begini Cara Mengatur Waktu Me Time untuk Single Mom, Yuk Coba!

Nah, itulah beberapa tips mengenalkan pasangan baru pada anak menurut psikolog. Jangan bingung lagi ya!(*)