Amankah Berhubungan Intim Saat Alami Keputihan dan Gatal? Ini Penjelasannya

By Alsabrina, Rabu, 1 Maret 2023 | 16:01 WIB
Hubungan intim saat alami keputihan dan gatal apakah aman? (Teerasak1988)

NOVA.id - Hubungan intim saat alami keputihan dan gatal ternyata tidak aman lo, Sahabat NOVA.

Keputihan dan terasa gatal berarti menandakan ada suatu kondisi kurang baik di area Miss V kita.

Seperti yang kita tahu, keputihan sebenarnya umum terjadi. Hal tersebut bahkan bisa menjadi penanda bahwa Miss V kita sehat.

Namun, ada ciri-cirinya lo! Ciri-ciri Miss V yang sehat adalah teksturnya yang agak kental, berwarna bening atau putih, dan memiliki bau yang khas dan tidak terlalu kuat.

Keputihan yang disertai rasa gatal bisa menandakan bahwa adanya bakteri vaginosis, infeksi jamur pada Miss V, atau infeksi menular seksual lainnya seperti Chlamydia, Trikomoniasis, dan Gonorea.

Selain terasa gatal, biasanya Miss V juga terasa seperti terbakar dan buang air kecil terasa menyakitkan.

Sehingga, hubungan intim saat alami keputihan dan gatal membuat kita tidak aman dan nyaman.

Penetrasi dapat memperburuk jaringan yang meradang, serta meningkatkan rasa gatal dan iritasi.

Dan memasukkan apa pun ke dalam Miss V - apakah itu mainan seks, jari, atau lidah - dapat memperkenalkan bakteri baru. Hal ini dapat membuat infeksi lebih parah.

Saat kita terangsang, Miss V akan mengeluarkan pelumas alami. Hal tersebut dapat membuat area intim menjadi lebih lembap sehingga gatal jadi lebih terasa yang membuat kita tidak nyaman.

Apa penyebabnya?

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Gatal di Miss V karena Keputihan, Jangan Salah Langkah!

Salah satu penyebab infeksi tersebut adalah berhubungan intim dengan pasangan yang telah memiliki penyakit itu.

Ketika pasangan kita sering bergonta-ganti teman kencan dan selalu melakukan hubungan intim, bukan tidak mungkin akan memiliki Infeksi Menular Seksual.

Dan penyebab lainnya adalah adanya kondisi kesehatan tertentu pada tubuh, seperti diabetes, memiliki imun tubuh lemah atau penyakit imun, sedang terapi hormon, dan sedang hamil.

Biasanya, infeksi jamur sering terjadi berulang karena kondisi kesehatan tertentu tersebut, sehingga memang butuh perawatan khusus dari dokter.

Jika ini adalah infeksi jamur pertama yang dialami, dokter kemungkinan akan meresepkan obat antijamur yang dijual bebas atau diresepkan untuk jangka pendek.

Infeksi jamur akan mereda dan kemudian sembuh dalam waktu empat sampai tujuh hari.

Namun, sebagian besar obat antijamur berbahan dasar minyak. Minyak dapat merusak kondom lateks dan poliisoprena.

Artinya, jika kita mengandalkan kondom untuk mencegah kehamilan atau mencegah penyakit lain selama berhubungan, kita dan pasangan mungkin berisiko.

Sehingga, salah satu cara untuk menyembuhkan infeksi jamur adalah berpantang melakukan hubungan intim dahulu.

Jika memilih pengobatan alternatif, infeksi jamur dapat berlangsung beberapa minggu atau lebih.

Beberapa perempuan biasanya akan mengalami infeksi jamur yang berulang. Infeksi jamur ini mungkin tidak sepenuhnya hilang dengan obat antijamur saja, tetapi harus melakukan perawatan pemeliharaan hingga enam bulan.

Baca Juga: Waspada! Ternyata Sering Alami Keputihan Bisa Jadi Pertanda Diabetes

Infeksi jamur tidak hanya terjadi pada perempuan saja, tetapi juga pada pria dan biasa dikenal dengan nama infeksi jamur penis.

Area selangkangan sangat rentan terhadap pertumbuhan berlebih jamur Candida -- jamur yang menyebabkan infeksi karena lipatan kulit dan kelembapan.

Sama halnya dengan perempuan, infeksi jamur penis paling sering disebabkan oleh hubungan seksual tanpa kondom dengan perempuan yang juga terinfeksi.

Kita bisa membantu mencegah infeksi jamur dengan memakai kondom saat berhubungan intim dan mandi secara teratur.

Bagaimana dengan penyakit menular seksual lainnya seperti gonorea dan klamidia?

Sebaiknya menghindari kegiatan hubungan intim terlebih dahulu sampai melakukan pengobatan dan sembuh.

Apabila kita tidak tahu pasangan kita mempunyai penyakit menular seksual, lebih baik memakai kondom untuk berjaga-jaga karena kondom terbukti dapat mencegah infeksi dan penyakit menular seksual.

Ya, hubungan intim saat alami keputihan dan gatal memang tidak aman dan tidak nyaman untuk dilakukan.

Hal ini dikarenakan adanya kondisi tubuh tertentu, seperti infeksi di area genital.

Sehingga, Sahabat NOVA harus lakukan pengobatan dan perawatan terlebih dahulu. Konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang terbaik. (*)

Sumber: Healthline.com & Clevelandclinic.org