Ada alasan mengapa seorang anak menjadi pembully. Berikut 7 alasan mengapa anak-anak bisa menjadi pelaku bullying di sekolahnya.
1. Mencari kekuasaan
Anak dan remaja pada umumnya cenderung memiliki hasrat untuk memegang kendali atau memiliki kekuasaan.
Hal tersebut dapat dipicu oleh anggapan mereka yang tidak dapat merasakan kekuatan apapun dalam dirinya, sehingga muncul keinginan untuk mendapatkan kekuasaan dari interaksi sosial yang dianggap lebih menarik.
Terlebih jika ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai keinginan mereka, maka keterlibatan mereka dalam tindakan agresi relasional cenderung lebih tinggi.
Beberapa sikap yang termasuk ke dalam tindakan agresi itu di antaranya adalah bergosip, mengejek seseorang, merundung, pengucilan hingga dominasi sosial.
2. Kepopuleran
Bullying bisa menjadi manifestasi dari status sosial. Umumnya, anak-anak yang populer sering mengolok-olok mereka yang kurang populer, serta dapat melanggengkan tindakan agresi relasional.
Sejumlah perilaku yang menyangkut hasrat memiliki kepopuleran itu membuat anak-anak atau pelaku bullying menyebarkan desas-desus atau gosip, mempermalukan si target, dan mengucilkannya.
Secara tidak sadar, mereka yang melakukan tindakan bully atas dasar ingin meraih kepopuleran itu berharap agar perhatian semua orang tertuju padanya.
Tujuan mereka juga mungkin mem-bully orang lain untuk mengurangi status sosial para si korban atau merendahkan mereka.
Baca Juga: Saat Anak jadi Pelaku Perundung, Bagaimana Respons Orang Tua?