Biasanya Jadi Menu Diet Sehat, Benarkah Tahu Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Payudara?

By Alsabrina, Senin, 6 Maret 2023 | 12:02 WIB
Cek fakta soal tahu yang diduga dapat meningkatkan risiko kanker payudara (iStockphoto)

NOVA.id - Salah satu menu diet sehat, yakni tahu diduga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, benarkah demikian?

Sahabat NOVA tentu tidak asing dengan makanan asal kedelai yang satu ini: tahu.

Tahu merupakan bahan makanan yang mudah diolah sehingga menjadi santapan lezat untuk keluarga.

Tahu bahkan kaya akan nutrisi sehingga baik untuk tubuh dan bahkan sering menjadi menu diet sehat.

Namun, ada kabar yang menyebutkan bahwa tahu dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Bagaimana fakta sebenarnya?

Tahu dan makanan dari kedelai lainnya mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon.

Ini berfungsi sebagai fitoestrogen, artinya mereka dapat menempel dan mengaktifkan reseptor estrogen di tubuh kita.

Kadar estrogen yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Sedangkan, tahu sendiri memiliki sekitar 60mg isoflavon per 100 gram.

Hal ini lah yang menjadi kekhawatiran bahwa mengonsumsi tahu akan meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: Diet Sehat untuk Turunkan Risiko Kanker Payudara, Konsumsi 10 Makanan Ini

Faktanya, isoflavon dan estrogen tidak memiliki preferensi yang sama untuk pengikatan reseptor estrogen tubuh kita, dan perbedaan ini dapat menyebabkan efek hilir yang sangat berbeda.

Bahkan, isoflavon dalam tubuh kita efeknya akan lebih lemah. Sehingga, sangat jarang ditemukan bahwa tahu dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Sebaliknya, mengonsumsi tahu dapat menurunkan risiko kanker, termasuk kanker payudara, kanker usus besar, kanker endometrium, kanker lambung, dan kanker prostat.

Penelitian yang dilakukan di University of Southern California menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi hanya satu porsi susu kedelai atau tahu (3,5 ons) setiap hari memiliki kemungkinan 30 persen lebih kecil untuk terkena kanker payudara.

Dalam sebuah penelitian lainnya yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One, risiko kanker payudara berkurang sebesar 22% bagi mereka yang mengonsumsi tahu setiap harinya. Asupan isoflavon kedelai diketahui dapat mengurangi risiko kanker payudara.

Selain itu, perempuan pascamenopause yang mengikuti diet kaya kedelai sebelum dan sesudah diagnosis kanker payudara mungkin 28% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kekambuhan kanker setelah kanker mereka sembuh.

Studi lainnya melaporkan bahwa wanita pra dan pascamenopause dengan diet kaya kedelai mungkin memiliki risiko kanker payudara hingga 27% lebih rendah.

Pria yang secara teratur makan makanan kaya kedelai seperti tahu mungkin memiliki risiko kanker prostat hingga 51% lebih rendah.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa diet kaya kedelai dapat mengurangi risiko kanker usus sebesar 7% dan kanker usus besar atau kolorektal sebesar 8–12%, terutama pada wanita.

Bukan karena tahu, risiko kanker meningkat karena pola hidup yang tidak sehat.

Genetika juga memainkan peran utama dalam risiko seseorang terkena kanker payudara jenis tertentu, namun ini bukan menjadi penyebab tertinggi.

Baca Juga: Cerita Nunung Srimulat Divonis Kanker Payudara: Pastinya Saya Sedih

Menurut spesialis kanker payudara, Erin Roesch, MD, masih banyak orang yang mengkhawatirkan tahu yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara dibandingkan dengan kita yang tidak menerapkan gaya hidup sehat.

Faktanya, menurut Erin Roesch, pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, kurang olahraga, dan kurang makan makanan bergizi, masih menjadi penyebab tertinggi terkena kanker.

Menurut Erin, sumber nabati berbasis estrogen seperti susu kedelai, tahu, dan edamame adalah pilihan yang baik. Tapi jadikan hal itu bagian dari diet seimbang yang tinggi buah dan sayuran dan rendah lemak jenuh.

Menurut Marleen Meyers, MD, direktur Perlmutter Cancer Center Survivorship Program di NYU Langone Medical Center, dalam temuannya mengungkapkan jika perempuan Tiongkok yang setidaknya memakan 13g protein kedelai dalam sehari atau setara 1 atau 2 porsi, memiliki kemungkinan 11% lebih rendah untuk terkena kanker payudara daripada mereka yang hanya mengonsumsi 5g sehari.

Sehingga, kita cukup konsumsi 1-2 porsi tahu dalam sehari ya Sahabat NOVA.

Kita juga tidak disarakan untuk meminum suplemen atau obat dengan ekstrak isoflavon.

"Ketika Anda memilih suplemen isoflavon dari toko vitamin yang bisa (menaikkan kadar) beberapa ratus kali (isoflavon) lebih tinggi daripada yang Anda konsumsi dari makan tahu atau minum susu kedelai, itu bisa menjadi masalah potensial," ujar Erin Roesch.

"Selalu pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang semua yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Bersama-sama kita mengidentifikasi yang terbaik untuk membuat Anda tetap sehat,” tutup Erin.

Jadi, kabar yang mengatakan tahu dapat meningkatkan risiko kanker payudara itu tidak benar ya, Sahabat NOVA.

Kendati demikian, imbangi dengan pola hidup sehat seperti berolahraga, makan makanan bergizi lainnya, istirahat yang cukup, dan mengelola stres untuk mendapat kehidupan yang lebih sehat dan baik. (*)

Sumber: Healthline.comncbi.nlm.nih.govCancer.orgClevelandclinic.org, Webmd.com