Tapi dalam pembahasannya, saya mesti hati-hati, karena background masalah hampir tak pernah diceritakan.
Rasa Percaya Diri yang Rendah
Kembali ke masalah Anda, menjalani hidup ini dengan melakukan banyak hal-hal positif, seyogianya adalah sesuatu yang patut mbak Ermalita dan pasangan coba jalani.
Karena dalam melakukannya pasti akan ada dampak terhadap perkembangan rasa tanggung jawab kepada lingkup yang lebih besar, dari hanya keluarga inti (Anda, A, serta kedua orang tuanya), beranjak ke lingkup sosial yang lebih luas.
Pasti Anda pernah melihat tayangan TV tentang para haters yang dilaporkan ke polisi.
Saat wajahnya dimunculkan, kebanyakan dari mereka tampilannya berbeda 180 derajat dengan sadis dan agresifnya kala mereka menghujat, bukan?
Lunglai, tak pernah ada eye contact, bicara terbata-bata karena memang tampaknya tak terbiasa lancar verbalnya.
Semua itu menandakan kemampuan sosial yang rendah dan bersumber pada rasa percaya diri yang juga rendah.
Individu seperti ini merasa bahwa di dunia nyata sangat kecil kemungkinan mereka untuk eksis, apalagi diperhatikan orang lain.
Adanya medsos, memberi mereka “panggung” untuk berpentas menumpahkan segala kekecewaan dan agresivitas mereka dengan menyerang siapa saja yang ingin mereka serang.
Bila sasarannya adalah orang yang punya status sosial,...
Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Lagi, Aku Lihat Ayah Bermesraan Masuk Apartemen