NOVA.ID - Pesta daging saat Idul Adha memang menyenangkan.
Kita bisa membuat daging sapi atau kambing menjadi berbagai hidangan lezat seperti satai dan rendang.
Bahkan, kita bisa tiga kali sehari makan daging dan berhari-hari kemudian setelah Idul Adha usai.
Sayangnya, kadang konsumsi daging ini tidak dibarengi dengan asupan serat dan mineral lain sehingga memicu sembelit.
Sembelit adalah kondisi kesehatan di mana kita kesulitan untuk buang air besar yang terjadi selama 3 hari atau lebih.
Biasanya, sembelit ditandai dengan feses yang keras dan besar, sehingga kita sampai harus mengejan untuk mengeluarkannya.
Bahkan, kadang hanya rasa mules yang timbul namun tidak bisa buang air besar.
Tentu sembelit ini bikin enggak nyaman.
Penyebab sembelit ada banyak, salah satunya pola makan yang tidak sehat dengan tidak mengonsumsi buah atau sayur di samping konsumsi utama seperti daging.
Pasalnya sayur dan buah memiliki kandungan tinggi serat yang dapat melancarkan pencernaan dengan cara menyerap air ke dalam usus besar dan menambah volume kotoran sehingga kotoran menjadi lebih lunak dan BAB semakin lancar.
Lantas, bagaimana cara mengatasi sebelit usai pesta daging ini?
Baca Juga: Cuma dengan Ramuan Ini, Bisa Jadi Cara Mengatasi Sembelit Usai Makan Daging
Salah satu cara yang biasanya cepat dan ampuh adalah dengan menggunakan obat pencahar.
Ada beragam obat pencahar yang dapat digunakan sebagai cara mengatasi sembelit.
Berikut, NOVA pilihkan 5 obat pencahar untuk mengatasi sembelit yang melilit.
1.Microlax
Microlax dapat menjadi salah satu pilihan obat pencahar dari dubur karena tersedia dalam bentuk gel di dalam tabung berukuran 5 ml.
Tiap tabung Microlax mengandung sorbitol, polyethylene glycol (PEG) 400, natrium sitrat, dan natrium lauril sulfoasetat yang bekerja dengan cara menarik air ke usus besar, melunakkan tinja, dan melumasi bagian bawah rektum agar tinja lebih mudah dikeluarkan.
Ikuti petunjuk pada kemasan sebelum menggunakan Microlax.
2.Merit
Merit adalah obat pencahar yang mengandung bahan herbal, seperti ekstrak daun jati belanda, lidah buaya, dan kulit buah pomegranate.
Daun jati belanda merupakan bahan herbal yang dikenal sebagai laksatif alami karena mengandung senyawa kimia yang dapat merangsang gerakan usus untuk mengeluarkan feses.
Selain itu, kandungan lidah buaya dalam obat ini juga dapat melunakkan dan melicinkan feses.
Baca Juga: Bebas Kolesterol, Cara Menghilangkan Lemak Daging Sapi Sebelum Dimasak
Namun perlu diingat bahwa obat sembelit ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
3.Vegeta Herbal
Vegeta Herbal mengandung psyllium, daun jati cina, ekstrak akar manis, ekstrak buah adas, dan ekstrak akar kelembak.
Di dalam usus, psyllium dapat membantu mengikat tinja menjadi lebih padat, tetapi tetap lunak.
Feses yang padat akan memicu usus untuk bergerak dan mengeluarkan tinja.
Selain itu, daun jati cina juga akan membantu merangsang dinding usus untuk berkontraksi. Kombinasi cara kerja ini efektif untuk meredakan sembelit.
Perlu diingat bahwa Vegeta Herbal mengandung aspartam, sehingga jangan mengonsumsi produk ini jika Sahabat NOVA menderita fenilketonuria.
4.Dulcolax suppositoria
Dulcolax suppositoria adalah obat pencahar untuk cara mengatasi sembelit yang dilengkapi dengan kandungan bisacodyl di dalamnya, obat ini merangsang pergerakan usus saat mengeluarkan tinja.
Dulcolax Suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke lubang anus.
Efek obat ini dapat dirasakan dalam waktu 10–30 menit setelah digunakan.
Baca Juga: Bikin Enggak Nyaman, Ini Cara Mengatasi Perut Sembelit Saat Liburan
Tapi, jangan digunakan setiap hari dan tetap ikuti panduan penggunaan ya.
5.Dulcolactol
Dulcolactol mengandung laktulosa yang bekerja melunakkan tinja sehingga tinja yang keras menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Dengan begitu, BAB akan lancar dan terasa lebih nyaman. Efek kerja obat pencahar ini akan mulai terasa setelah 1–2 hari dikonsumsi.
Obat pencahar BAB yang tersedia dalam bentuk sirup ini bisa diberikan kepada orang dewasa, anak-anak, dan lansia.
Itulah 5 obat pencahar untuk cara menbgatasi sembelit usai makan daging, tapi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter ya. (*)