Setelah menikah, baru saya tahu bahwa saat Mas T sedang diam, depresi, tak mau bicara, mandi ataupun ke luar kamar, adalah saat yang membuat saya juga merasa seperti tak punya tulang.
Lunglai.
Dan kalau ia sedang berada di euphorianya, bisa tidak tidur dua hari mengerjakan lukisan, atau mengaransemen lagu untuk grupnya, pokoknya kreatif Bu.
Menyuruh ke dokter untuk konsultasi saja, makin hari makin susah.
Awal menikah ia tertib minum obatnya dan gejala pun terkendali.
Tapi, sampai jenuh saya ingatkan, susah sekali membuatnya patuh.
Padahal, riset saya adalah tentang bagaimana mengembangkan tenik pengajaran yang memandirikan individu.
Tapi suami susah sekali saya ajak untuk memikirkan hidupnya dengan meninggalkan tamengnya, bahwa ia justru jadi kreatif karena bipolar.
Dan mulailah ia menyebut nama sederet seniman dan artis terkenal yang bipolar.
Aduh Bu Rieny, sungguh tak mudah.
Saya sudah menjelang 36 tahun, menikah terlambat untuk ukuran kampung saya, belum punya anak.
Baca Juga: Kalau Gaji Pas-pasan, Bagaimana Caranya Saya Bisa Beli Rumah?