Niatnya Makan Sedikit Biar Kurus, Kok Malah Makin Gemuk, Ini Kata Ahli

By Rahma, Selasa, 15 Agustus 2023 | 12:02 WIB
Ilustrasi - 5 jenis makanan yang menyebabkan gagal diet (istock)

Bukan mengurangi lemak

Selain itu, orang kerap kali melakukan diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan.

Ketika ingin menjadi kurus, dengan segera mereka mengurangi makan lemak atau bahkan tidak mengonsumsi lemak sama sekali.

Namun pakar diet Dr. Michael Mosley, justru menjelaskan sebaliknya.

Dia menyarankan agar menjauhi diet rendah lemak karena kurang efektif.

Dr Mosley mengungkapkan bahwa sebenarnya hanya ada "sedikit bukti" yang menunjukkan bahwa mengikuti "diet rendah lemak" dapat membantu seseorang menurunkan berat badan.

"Jadi apa yang harus Anda makan? Pilih diet Mediterania, kaya buah dan sayuran, tetapi juga minyak zaitun, kacang-kacangan...," kata Dr. Mosley.

"Ini adalah cara yang jauh lebih baik untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung daripada diet rendah lemak."

Meningkatkan asupan protein

Selama sesi tanya jawab baru-baru ini dengan pengguna Mumsnet, Dr. Mosley juga mengungkapkan keyakinan bahwa orang membutuhkan lebih banyak protein dalam makanan mereka daripada yang disarankan oleh pedoman saat ini.

"Ada cukup banyak bukti sekarang bahwa pedoman protein saat ini ditetapkan terlalu rendah, terutama untuk orang-orang seiring bertambahnya usia."

Baca Juga: Hipnoterapi hingga Jadwal Makan, Ini 4 Metode Diet Artis Paling Sukses, Ada yang Turun 80 Kg!

"Seperti yang saya yakin Anda sadar bahwa Anda membutuhkan protein untuk membangun otot, tetapi juga penting untuk kesehatan tulang."

"Saya pria berusia 66 tahun, cukup aktif, dan berat saya 80kg. Saya perlu makan sekitar 100g protein sehari, dibagi rata di antara waktu makan," Dr. Mosley mencontohkan kebutuhan protein.

"Saya penggemar berat lentil, yang murah, penuh serat dan protein, dan ada banyak resep lezat di luar sana. Full-fat Greek yugurt juga merupakan sarapan yang enak, atau makanan penutup (dengan kacang dan buah beri), dan karena disaring mengandung jauh lebih banyak protein daripada yoghurt biasa." (*)