2. Meningkatkan risiko anemia saat hamil
Dikutip dari Women’sHealth, jarak kehamilan terlalu dekat juga berisiko meningkatkan anemia pada ibu hamil.
Pasalnya, ibu biasanya masih menyusui dan cadangan nutrisinya belum kembali optimal setelah persalinan.
3. Ibu bakal lebih sering kontraksi palsu
Ketika masih aktif menyusui bayinya, ibu bakal melepaskan hormon oksitosin.
Efek pelepasan hormon ini bisa membuat kontraksi palsu saat hamil jadi lebih sering dan lebih kencang.
Selain itu, kehamilan juga bisa membuat produksi ASI makin seret.
4. Meningkatkan risiko bayi lahir prematur
Dilansir dari Guardian, jarak kehamilan kurang dari setahun dari persalinan sebelumnya memiliki risiko melahirkan bayi prematur sebanyak 8,5 persen lebih tinggi dibandingkan ibu dengan jarak kehamilan ideal.
Risiko ini naik jadi 40 persen apabila jarak kehamilan kurang dari enam bulan.
5. Bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah
Baca Juga: Viral di TikTok, Bayi 13 Bulan Menangis Usai Dikerok Koin, Dokter Ungkap Bahayanya