Setelah DP beres, maka tanggungan kita adalah cicilan KPR.
Menurut Tejasari, kita bisa mengalokasikan dana setiap bulannya ke dalam pengeluaran wajib.
Dana ini bisa kita ambil dari pos dana cicilan yang memiliki porsi sebesar 30 persen dari pendapatan.
“Kalau bisa lebih besar bagus, kalau tidak juga tidak apa-apa. Ini 30 persen dengan asumsi enggak ada utang yang lain, ya, misalnya utang cicilan motor,” jelas Tejasari.
Katakan Sahabat NOVA berdua suami sama- sama bekerja, jadi jika gaji digabung jumlahnya Rp8,5 juta (UMR Jakarta), maka alokasi untuk cicilannya adalah sebesar Rp2,5 juta per bulan.
Selanjutnya sesuaikan dengan tenor dan jumlah cicilan pokok beserta bunganya.
Misalnya, dengan harga rumah Rp300 juta dan DP 10 persen, maka KPR kita adalah Rp270 juta.
Jika mengambil cicilan selama 20 tahun dengan asumsi suku bunga 7 persen, berdasarkan simulasi KPR BCA, cicilan per bulan kita sekitar Rp2,1 juta.
Angka ini masih cocok dan masuk ke dalam anggaran pengeluaran.
Sehingga, bukan mustahil, ya untuk punya rumah meski gaji kita UMP Jakarta.
Yang penting kita disiplin dalam mengelola keuangan.
Kalau rasanya terlalu ngepas, bisa juga kita mencari penghasilan tambahan, atau mencari harga rumah yang lebih rendah.
Nah, itulah cara beli rumah dengan gaji UMP Jakarta 2024 yakni Rp5 juta. (*)