Mengapa Anak Bisa Jadi Pelaku Pelecehan Seksual? Orangtua Waspada Ciri-Ciri Berikut

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 23 Januari 2024 | 20:03 WIB
5 Cara Ajarkan Anak Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual (imtmphoto)

NOVA.id - Beberapa waktu lalu, kasus kekerasan seksual yang dilakukan anak laki-laki berusia 5 tahun terhadap temannya menuai sorotan.

Sebab, anak TK ini diduga menjadi korban kekerasan seksual dengan perilaku yang berubah drastis.

Korban diketahui mudah emosi dan membangkang.

Padahal, sebelumnya korban adalah sosok ceria.

Korban juga meminta orangtuanya untuk berdiri lalu dirinya melakukan gerakan menungging.

Hal janggal ini membuat orangtua korban bertanya hingga akhirnya terjawab bahwa di sekolah korban menjadi objek kekerasan seksual teman sebayanya.

Menurut Psikolog Ayoe Sutomo, ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab anak melakukan kekerasan seksual. 

"Kenapa anak TK bisa jadi pelaku pelecehan seksual pada teman sebayanya?

Perilaku anak TK meniru cukup kuat.

Nah, dari mana sumber yang ditiru? Apakah secara langsung atau dari akses sosial media atau elektronik yang mungkin aksesnya tidak terbatas dan mengandung konten-konten yang tidak diperuntukkan untuk anak-anak. 

Namun kemudian aksesnya bisa sampai ke sana, bisa jadi salah satu hal yang menyebabkan melakukan hal tersebut pada temannya," ujar Ayoe Sutomo, M.Psi. 

Baca Juga: Belajar Mencintai Diri Sendiri Demi Cegah Depresi, Ini Tips dari Psikolog Ayoe Sutomo

Sedangkan hal lainnya juga mungkin bisa menyebabkan anak terdorong menjadi pelaku.

Waspada jika ada ciri-ciri berikut, karena bisa jadi indikasi pelaku akan terlibat dalam kekerasan seksual.  

Misalnya dengan trauma atau kondisi psikologis lainnya yang harus diperiksa oleh psikolog.

"Bagaimana kondisi psikologisnya? 

Apakah memiliki trauma mengalami hal yang sama?

Harus dipastikan melalui pemeriksaan," ujarnya. 

Menurut Ayoe, ada beberapa cara untuk mencegah anak menjadi pelaku kekerasan seksual.

Sebagai orangtua, kita diharuskan memiliki kelekatan emosi dengan anak.

Hal ini membuat kita lebih mudah memberikan edukasi pada anak. 

"Mencegah anak jadi pelaku pelecehan, satu, pastikan kita memiliki kelekatan emosi yang cukup dekat dengan anak sehingga kita bisa menjadi tempat yang aman bagi anak untuk bercerita.

kemudian kita juga bisa mengetahui apa yang sedang menjadi hal-hal yang sedang senang dilakukan oleh anak saya, topik apa yang diminati, semua bisa diketahui jika kita dekat dengan anak.

Dan ketika dekat kita bisa memberikan gambaran apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, itu bisa jadi pencegahan. 

Pendampingan anak saat anak mengakses sosial media.

Pastikan anak mengakses tontonan yang diperuntukkan di usianya," terangnya. 

Selain itu, kita juga perlu memberikan edukasi mengenai area pribadi sesuai usia anak. 

"Selain itu orangtua bisa mengajarkan anak terkait area pribadi, bagaimana menjaga diri, apa yang sopan dilakukan dan tidak sopan dilakukan.

Itu harus dibahas sejak dini sesuai usia dan perkembangannya," terang. (*)