TabloidNova.com - Seseorang yang terkena PHK umumnya akan menghadapi proses adaptasi. Banyak hal yang terjadi dalam tahapan tersebut, dari kepanikan, penyangkalan, hingga akhirnya mulai menerima dan mengalami pemulihan. Namun, dukungan orang-orang terdekat tetap dibutuhkan untuk mendampingi pihak yang terkena PHK.
Sebaiknya, pihak yang terkena PHK didorong untuk memiliki pola pikir yang lebih logis. "Cobalah bersyukur atas hal-hal yang masih dimiliki dalam hidupnya. Misalnya, istri dan anak yang saling membantu dan menyayangi," papar Harucha Aly LPC, psikolog dari RS Bunda Jakarta.
Buka matanya bahwa banyak hal positif yang dapat dilakukan, seperti lebih peduli terhadap kesehatan dan mulai mengintrospeksi diri. "Pada masa ini, penting juga untuk kenali diri lebih dalam untuk melihat kapasitas apa saja yang dimiliki dan bisa dikembangkan."
Pasalnya, dalam level yang lebih tinggi di pekerjaan, mayoritas orang menelantarkan kesehatan ataupun kesejahteraan psikisnya.
"Contoh, sebelum PHK ikut klub yoga karena membuat perasaan tenang dan bisa ketemu teman baru. Tapi, setelah PHK jadi malas pergi ke klub yoga. Padahal, sebaiknya tetap lakukan hal-hal rutin yang disukai karena akan menahan balik efek negatif ini," terangnya. Pasalnya, rutinitas, bagi orang yang terkena PHK, bisa menimbulkan rasa aman dan nyaman.
Harus diingat pula bahwa pada tahap ini, hindari mengambil keputusan penting saat di-PHK karena kondisi psikis masih terhitung labil. "Keputusan yang dimaksud adalah seperti beli rumah, menikah, atau pinjam uang dengan angka tinggi untuk bisnis."
Harucha menambahkan, tentu saja setiap orang memiliki fase berbeda dalam merespons kondisi ini. "Tapi, saya rekomendasikan untuk istirahat dulu sebentar sampai dapat mengambil langkah selanjutnya yang harus ditempuh."
Lebih lanjut ia menambahkan, ada 6 langkah yang bisa dilakukan. "Mulai dari strategi pengambilan keputusan, mendefinisikan masalah, mengembangkan dan mengevaluasi berbagai alternatif yang bisa dilakukan, membuat keputusan, lalu menerapkan dan memantau solusi."
Orang-orang yang tepat untuk memberikan dukungan adalah orang yang Anda anggap suportif, bisa dipercaya, dan bisa menerima Anda apa adanya. "Bisa siapa saja. Tapi, apakah Anda butuh dukungan orang lain? Hanya Anda yang bisa memutuskan. Tapi, jangan ragu minta dukungan orang lain untuk memotivasi Anda hingga bangkit kembali."
Noverita K. Waldan