Tabloidnova.com - Dalam menafsir mimpi, seperti arti mimpi indah, mimpi buruk, atau bahkan mimpi yang terlupakan sebelum Anda membuka mata, sejumlah peneliti sudah banyak mengulasnya dalam sejumlah jurnal. Penelitian biasanya dilakukan dengan cara memonitor aktivitas otak seseorang untuk memahami apa yang dimimpikannya, mengapa seseorang bermimpi, emosi yang dirasakan di balik mimpi indah dan mimpi buruk, serta perbedaan yang dialami pria dan wanita dalam bermimpi.
Inilah lima fakta soal mimpi yang selama ini telah ditemukan oleh para peneliti, namun tampaknya belum diketahui secara luas oleh khalayak.
1. Mengapa Manusia Bermimpi
"Kita bermimpi karena kita berpikir," kata Lauri Loewenberg, penulis buku "Dream On It: Unlock Your Dreams, Change Your Life" dan penemu website What Your Dream Means. "Bermimpi merupakan proses berpikir dan sebagai 'perpanjangan tangan' dari apa yang dipikirkan seseorang sepanjang hari itu," tutur Lauri.
"Apa yang tergambar secara nyata dalam alam mimpi, termasuk percakapan dan adegan demi adegan yang terjadi di sepanjang hari, sebenarnya tidak berhenti terjadi ketika seseorang tertidur lelap," imbuhnya. Ketika seseorang tertidur, sebagian dari otak yang bertanggung jawab terhadap pikiran dan logika, bahkan area otak yang mengontrol emosi, justru menjadi aktif. Sebagian besar manusia bermimpi secara bergantian, sekitar 90 menit setiap malamnya, kata Lauri.
Dengan kata lain, pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hari akan mengalami proses di bagian lain dalam otak, yang membawa pengalaman berupa gambar, simbol, emosi, yang berubah-ubah saat bermimpi di dalam tidur.
2. Mimpi Buruk Tak Sekadar Menakutkan
Mimpi buruk ternyata tak sekadar mimpi semata. Ia memiliki dampak emosional yang lebih besar ketimbang sekadar mimpi yang tidak indah di malam hari. Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada awal tahun 2014 ini dan sudah dipublikasikan dalam sebuah jurnal berjudul Sleep.
Tidak terlalu penting apa bentuk ketakukan yang dipendam seseorang hingga mengubahnya menjadi mimpi buruk di malam hari. Yang jelas, sebuah penelitian menemukan fakta, rasa sedih, bersalah, galau, dan muak sebagai bentuk emosi yang dirasakan seseorang yang menjadi partisipan penelitian ini, bisa membuat seseorang tiba-tiba terbangun dari tidurnya akibat terganggu mimpi buruk.
3. Pria dan Wanita Memiliki Mimpi yang Berbeda
Penelitian yang dilakukan di awal tahun 2014 menemukan fakta bahwa mimpi yang dialami kaum pria lebih banyak bertema perang atau bencana alam, sementara kaum wanita lebih banyak memimpikan seputar konflik antar-personal.