4 Kata Ajaib

By nova.id, Minggu, 31 Maret 2013 | 02:57 WIB
4 Kata Ajaib (nova.id)

4 Kata Ajaib (nova.id)
4 Kata Ajaib (nova.id)

"Foto: Dok Pri "

Apakah selama ini buah hati hanya diajarkan berhitung dan membaca? Sebaiknya, Anda tak lupa mengajarkan kiat bersosialiasi. Salah satunya adalah sopan santun yang bermula dari empat kata sakti yang terdengar sederhana tapi berguna di setiap situasi. Kata-kata tersebut adalah "terima kasih", "maaf", "permisi", dan "tolong".

"Pada dasarnya, kan, segala perilaku yang baik seyogianya diajarkan sejak dini. Jadi sikap santun, termasuk mengucapkan empat kata tersebut, sebaiknya dibiasakan bahkan sejak buah hati belum dapat bicara," urai Katarina Ira Puspita, M.Psi, psikolog anak dan remaja dari PT Kasandra Persona Prawacana.

Contoh Konkret

Membiasakan buah hati menggunakan empat kata tersebut tentu harus diawali contoh konkret dari orangtua. Apalagi anak-anak adalah pencontoh yang baik.

"Pengulangan dari kegiatan yang ia saksikan biasanya membekas dengan mudah. Sehingga apabila ia sudah terbiasa mendengar dan menyaksikan sendiri, diharapkan akan lebih mudah untuk mengajarinya," urai Katarina.

Maka, coba selipkan empat kata ajaib tadi, bahkan sejak ia belum fasih berbicara. Ucapkan maaf jika tanpa sengaja Anda menggosok badannya terlalu keras ketika mandi, serta ucapkan tolong apabila Anda menghendaki ia melakukan sesuatu.

"Bila ia telanjur beranjak besar, khawatirnya kebiasaannya sudah terpola, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk membiasakannya," ucap Katarina. Ia menambahkan, anak yang tidak terbiasa belajar empat kata ini akan tumbuh menjadi sosok yang kurang peka.

"Ketika kecil, orang akan menganggapnya biasa saja. Tapi, ketika lingkungan pergaulannya sudah lebih luas, ia bisa menjadi sosok yang bossy karena menyuruh temannya secara tidak sopan atau dianggap tidak bisa menghargai orang," papar Katarina.

Sesuai Kondisi

Empat kata ajaib ini tentu akan kehilangan nilainya apabila diucapkan di saat yang tak tepat. Maka, selain memberi contoh dan meminta buah hati mengucapkannya, beri penjelasan masing-masing ungkapan dengan disertai contoh situasi.

Maaf

Saat Anda menemukan buah hati melakukan kesalahan seperti mendorong, memukul, berbohong, atau hal lain yang membuat orang lain tak nyaman, minta ia mengucapkan maaf disertai alasannya.

Sebagai contoh, "Ayo bilang kepada kakak, 'Maaf ya, Kak, mainannya rusak' setelah itu kamu harus lebih hati-hati supaya tidak terulang lagi." Ingatkan pula bahwa permintaan maaf harus diucapkan dengan tulus disertai intonasi yang tidak meninggi.

Terima kasih

Ajarkan buah hati untuk mengucapkan terima kasih atas hal-hal yang membuatnya senang. Misalnya ketika ia dibelikan mainan, dibawakan barang yang ia inginkan, atau diberi ucapan selamat. Beri contoh bahwa senyum tulus harus mengiringi pegucapan ungkapan ini untuk menghargai Si Pemberi.

Tolong

Apabila Si Kecil menginginkan sesuatu dan membutuhkan bantuan orang untuk melakukannya, minta ia menyematkan kata ini. Anda bisa menunda membantunya apabila buah hati tak kunjung mengucapkannya. Ingat, jika anak terbiasa mendapatkan hal yang diinginkan dengan mudah, ia akan merasa tak perlu menggunakan kata ini.

Permisi

Beri tahu buah hati bahwa tak semua tempat bisa ia jelajahi, karena ada pemiliknya. "Kalau Adik masuk rumah selain rumah kita, bilang permisi sampai yang punya rumah datang." Ungkapan ini tentu saja lebih bermanfaat ketika buah hati sudah lebih besar. 

Siapkan Fokus

Harapan untuk buah hati memang tak selalu berjalan mulus. Sebagai contoh, buah hati mau mengucapkan tolong ketika meminta sesuatu, namun ia enggan mengucapkan terima kasih ketika telah mendapatkan keinginannya.

Tapi, namanya juga mengajarkan. Tentu saja dibutuhkan kesabaran dan konsistensi Anda sebagai guru pertama buah hati. "Wajar apabila anak lupa atau belum terbiasa berinisiatif mengucapkannya. Anak di bawah 5 tahun memang masih memiliki titik perhatian yang sangat singkat," ujar Katarina. Akibatnya, buah hati malah tidak fokus dan tak memerhatikan ketika Anda hendak mengajarkan hal tersebut.

Berbicara kepada balita, tambah Katarina, sebaiknya saat buah hati siap mendengarkan Anda. "Misalnya, Anda meminta buah hati mengucapkan terima kasih karena telah diberi hadiah, ucapkan ketika Anda berada di dekatnya dan pastikan ia memusatkan perhatian kepada Anda. Jangan sampai Anda meminta ia mengatakan terima kasih tapi dari jauh, ya," paparnya.

Sementara apabila buah hati terlihat sudah terbiasa mengatakannya, berikan apresiasi. "Ketika neneknya datang memberi mainan, ia berinisiatif mengucapkan terima kasih tanpa diminta. Beri senyuman dan tatapan yang menunjukkan Anda senang dan bangga. Kemudian ketika Anda tinggal berdua, beri pujian atau pelukan. Jadi anak akan senang dan mau melakukannya lagi," tambah Katarina.

"Investasi" Jangka Panjang

Katarina mengungkapkan aneka manfaat yang didapat Anda dan buah hati apabila ia tumbuh menjadi anak yang disenangi karena sikapnya yang santun.

1. Anak lebih dihargai dan disenangi

Ketika buah hati masih balita, sikap santun akan membuat orang di sekitarnya terkesima. Ketika dia beranjak besar, orang pun akan menghargai kesopanannya.

2. Belajar mengakui kesalahan

Ketika anak meminta maaf atas kesalahannya, berarti ia paham dan mengakui hal yang ia lakukan ternyata membuat orang tidak senang. Risikonya? Ia bisa dijauhi teman-teman. Harapannya, ia akan lebih berhati-hati agar tidak lagi melukai orang lain.

3. Lebih diterima lingkungan

Selain masalah sopan santun, anak yang terbiasa mengucapkan empat kata ini juga akan mudah bergaul karena ia tahu bagaimana cara memperlakukan orang dengan baik. Orang-orang pun senang berada di sekitarnya.

4. Menghargai diri sendiri

Setelah ia diterima lingkungan dan bersosialisasi dengan baik, buah hati akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan memiliki keyakinan atas kemampuannya.

 Annelis Brilian