Ancam Ngebom, Bocah 9 Tahun Ditangkap

By nova.id, Minggu, 2 Agustus 2009 | 01:36 WIB
Ancam Ngebom Bocah 9 Tahun Ditangkap (nova.id)

Inspirasi Teroris Kapolres menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka selama sedikitnya 15 jam sejak penangkapan Kamis (30/7) pukul 03.00 WIB dini hari, IYS mengaku perbuatannya itu terinspirasi dari tayangan berita terorisme di televisi pasca pengeboman Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Jumat (17/7) lalu.

"Yang makin membuat kami yakin bahwa tersangkanya adalah anak SD ini, setelah kami periksa dan meminta dia menuliskan SMS. Ternyata dia dengan gampang membuat SMS yang sama seperti yang dikirim ke nomor HP milik guru ngajinya itu," ungkapnya.

Sementara itu, tersangka IYS yang didatangi di rumahnya di Jl Puspa Jaya No 05, RT 20, RW 04, langsung berlari ke dalam rumahnya. Semula bocah yang berbadan subur itu bermain dengan teman-temannya. Namun begitu Surya bertamu, ia langsung masuk rumah dan tak mau keluar meski berkali-kali dipanggil oleh salah satu pengasuhnya.

Suroto, tetangga kanan rumah tersangka yang juga pemilik counter HP mengatakan bahwa SMS yang dikirim IYS itu hanya iseng. "Ibunya IYS (Ny Ani Idayanti) itu tidak biasa membuat dan mengirim SMS. Yang biasanya kirim SMS itu ya IYS, tetapi kami yakin anak itu hanya iseng, tak ada niat mengancam. Wong saya tahu persis tingkah lakunya, karena sejak kecil saya juga momong dia," paparnya.

Sementara seorang teman IYS, Hanes Fajar Ardiansyah, 12, mengatakan IYS memang berteman dengan anak guru ngaji yang menjadi korban teror bom itu. Putra guru ngaji itu Amar Mujahidi, 9, kelas III Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Bhakti Ibu, Kota Madiun. "IYS biasanya bermain dan mengaji bersama Amar di musala Al Muharram Jl Bumi Jaya. Setiap siang sepulang sekolah juga sering bermain bersama," tandasnya.

Pasca pengeboman di dua hotel di Jakarta, Madiun memang bisa dikatakan panen teror. Sebelum teror iseng oleh IYS tersebut, gedung Rektorat Universitas Widya Mandala di kota itu juga mendapat ancaman bom, dan pelakunya tak lain adalah mahasiswanya yang kini sudah mendekam dalam tahanan Polresta Madiun.