Bangkit Berkaca Pada Sesama Korban Bom 2 (nova.id)
Bangkit Berkaca Pada Sesama Korban Bom 2 (nova.id)
""Di Jakarta, saya sering ketakutan. Makanya saya ingin balik ke Amerika," ujar Sinta. (Foto: Nove/NOVA) "
Pilih Kerja Di AmerikaNursinta adalah salah satu korban bom Marriott 1 yang sampai saat ini masih terus berobat mata karena dampak bom. Sebetulnya ketika bom kedua kemarin, Sinta tidak bisa membantu karena ada urusan keluarga di Medan. Namun, karena terus memikirkan korban bom, Sinta sakit dan memutuskan pulang ke Jakarta lebih cepat. "Begitu pulang saya langsung membantu teman-teman yang jadi korban, jangan sampai dipersulit."Saat kejadian bom dulu, Sinta bekerja sebagai waitress dan harus menerima tamu asing di ruang VVIP di hotel. Ketika tamu tidak jadi datang, tak disangka bom meledak, "Saya sempat melihat bola api, lalu badan saya mental." Akibatnya, Sinta dua hari koma, mengalami luka dalam, gigi tinggal 5, di dalam kepala terdapat darah beku, serta di leher ada puing kaca. Mata Sinta pun dua kali dioperasi karena retina robek.
Yayasan Pulih diakui Sinta banyak membantu. "Sejak kejadian saya jadi malas makan dan takut nonton televisi. Psikolog menyuruh saya menggambar sapi, ayam, telor agar mau makan daging. Sampai muntah-muntah, lho. Kejadian bom kemarin membuat saya mual lagi, pusing dan menangis," papar Sinta yang bekerja di Amerika. " Selesai berobat mata, saya sih ingin balik lagi ke Amerika. Di sini saya sering merasa ketakutan."
Noverita K. Waldan