WIL Tewas Dicor Pak Guru di Toilet

By nova.id, Jumat, 8 Mei 2009 | 17:34 WIB
WIL Tewas Dicor Pak Guru di Toilet (nova.id)

Di atas lapisan semen tersebut, pelaku memasang sejumlah keramik, sehingga bak mandi itu tampak tertutup. Bak mandi itu berukuran panjang dan tinggi 1 meter serta lebar 0,5 meter. "Saya menyesal telah membunuhnya," tutur Suratman lirih.

Ditanya tentang alasannya menjalin hubungan dengan korban, Suratman menjawab hanya menyukainya saja. Namun, diakui pula bahwa bertahun-tahun perkawinannya dengan istrinya Ny Yayuk masih belum membuahkan keturunan. Namun mereka memiliki seorang anak angkat. Menurut Farida, guru di SDLB Jatiwiratama, sebetulnya pada Senin (4/5), dirinya mencium bau tak sedap dari arah kamar mandi. Pada hari itu, Suratman juga masih mengajar hingga pukul 11.00. Pelaku diperkirakan pergi ke rumah saudaranya di Malang setelah jam itu.

"Saya kira itu bau bangkai tikus. Tapi saya tidak bisa memastikan karena kamar mandi terkunci dan kuncinya dibawa Pak Suratman," kata Farida. Rupanya, Suratman tidak sampai bisa menutup penuh lubang bak mandi sehingga bau mayat menyengat ke luar.

Menurut Farida, pada 5 Mei, istri Suratman ke sekolah dan tanya keberadaan suaminya karena sudah sejak 3 April tidak pulang ke rumah. Saat membongkar bak mandi kemarin, bau sangat menyengat tercium. Mayat korban kemudian dibawa ke RSUD Nudi Waluyo Wlingi untuk diotopsi. Pada pukul 10.00 kemarin, jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa Ngadirenggo.

"Saya kaget ternyata pembunuhnya Pak Suratman. Padahal, orangnya terlihat baik-baik saja. Saya tidak pernah melihatnya berjalan dengan perempuan lain," kata Farida.

Ibu korban, Ny Suripah, tampak terpukul dengan kematian anaknya. Beberapa kali ia histeris dan meminta agar Suratman dihukum mati. Sementara rumah pelaku yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban, terlihat tertutup rapat kemarin.

Menurut keterangan beberapa tetangganya, sejak semalam Ny Yayuk dan anak angkatnya Eko mengungsi ke rumah saudara mereka.ais/surya