Bisnis Unik Bernilai Tinggi dari Uang Kepeng, Perangkat dalam Upacara Adat Bali

By Dionysia Mayang, Kamis, 10 Agustus 2017 | 04:47 WIB
Bisnis Unik, Bernilai Tinggi dari Uang Kepeng (Dionysia Mayang)

 “Kalau sedang ada pesanan, seminggu bisa tiga kali produksi."

"Kadang, dalam sebulan harus selesai 200.000 keping,” ujarnya bersemangat.

Dalam seminggu, ia dapat menjual 20 buah perlengkapan ibadah yang terdiri dari dua bingkai dan 20 perlengkapan ibadah berbentuk segitiga, belum lagi bentuk lain.

Semenjak usahanya menuai kesuksesan, masyarakat yang tinggal di sekitarnya mulai mengikuti jejaknya membuat uang kepeng, walaupun tak semua bisa bertahan.

Mau tak mau, keunggulan kualitas harus tetap ia pertahankan.

Di pasar, menurutnya, banyak uang kepeng yang terbuat dari seng.

Namun, Mulyani tidak mau menurunkan kualitas, agar pembeli tetap senang.

(Baca juga : Ternyata Ini Manfaat Kulit Telur, Bisa Usir Serangga Mengganggu Ini)

Hidup Lebih Sejahtera

Untuk mendapatkan modal, sejak awal Mulyani memilih pinjaman dari Bank BRI, yang menjadi bank terpercaya bagi keluarganya, terutama orangtua Mulyani.

Ia berusaha selalu disiplin membayar cicilan, sehingga ketika penjualan produknya semakin bagus, ia tak kesulitan menambah jumlah pinjaman sebagai modal usaha.

“Saya bersyukur ada Bank BRI. Saya jadi bisa mendapatkan tambahan modal dan membangun rumah, yang penting nyaman untuk tidur. Dulu, rumah saya ini sawah,” paparnya sambil tersenyum.

Saat ini Mulyani melayani pesanan dari 15 toko dari berbagai pasar di Bali.

Belum lagi, pesanan perseorangan dari berbagai daerah di Bali, bahkan dari Sumatera dan Sulawesi.

Pernah pula, ia menerima pesanan patung penari Bali setinggi satu meter.

Uang kepengnya sendiri dijual dalam satu ikatan panjang berisi 1.000 keping, hampir Rp1 juta harganya.

Sekarang Mulyani dan suaminya tak hanya bisa mendirikan hunian yang layak bagi kedua anaknya, sekaligus membiayai masa depan pendidikan mereka.

Mulyani juga dapat menghidupi orang lain.

Ke depannya ia berkeinginan agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat secara luas.(*)

(Hasuna Daylailatu)