15 Tahun Jadi "Perempuan", Silvia Putri Ternyata Laki-laki

By nova.id, Kamis, 5 Maret 2015 | 01:48 WIB
15 Tahun Jadi Perempuan Silvia Putri Ternyata Laki laki (nova.id)

Perubahan sikap Silvia memang cukup mencolok. Ia hampir-hampir tak mau lagi berteman dengan anak perempuan, meskipun itu teman sekelasnya. Suatu ketika, seorang teman perempuannya datang ke rumah untuk meminjam sesuatu. Bukannya menemui, Silvia justru acuh dan tak mau keluar. "Ibu saja yang nemuin, aku enggak mau," katanya dengan wajah sengit.

Tak hanya kepada orang lain, kepada saudara perempuannya pun Silvia enggan mendekat. "Pokoknya, dia tidak suka bergaul sama anak perempuan," kata Paini yang makin hari makin gelisah melihat perubahan perilaku anaknya. "Tapi, saya tidak bisa berbuat banyak. Saya tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi," katanya.

Paini sebenarnya juga pernah berusaha mendekati Silvia, tetapi Silvia sepertinya sudah menduga isi pikiran Sang Ibu. "Keburu ketahuan. Jadi, belum sempat saya tanya, baru mendekat, dia sudah pergi. Saya bingung dan repot," imbuh Paini.

Kabar Dari GuruSekitar bulan Agustus tahun 2014, pertanyaan yang menggelayuti benak Paini terjawab. Saat itu, Widodo, seorang perawat dari Puskesmas pembantu, mendatangi rumahnya atas saran kepala sekolah di mana Silvia menuntut ilmu. Ternyata, kata Paini, Pak Muner, Sang Kepala Sekolah, sudah lama mencium adanya keganjilan pada diri Silvia.

"Kami semua terkejut ketika dijelaskan bahwa Silvia sejatinya adalah seorang lelaki. Tapi, kami juga bahagia, sebab selama ini perangai dia memang lelaki," tambah Paini yang didampingi ibunya serta kerabat lain.

Ia makin bersyukur setelah dr. Aji Rahmad, Sp.BA dari RSUD Ngawi menjelaskan hal yang sama. Silvia pun kemudian menjalani operasi. Setelah operasi, Paini mengubah nama anaknya menjadi Rahmat Nur Hidayat. Paini juga bersyukur karena tak perlu mengeluarkan uang untuk biaya operasi. Semuanya ditanggung BPJS dan simpati banyak orang.

"Saya juga berniat mengurus surat untuk mengubah status Rahmat ke pengadilan," katanya. Surat dari pengadilan tersebut sangat penting sebagai dasar untuk mengubah surat-surat lain, terutama ijazah TK sampai SD yang selama ini tercatat atas nama Silvia.

Sejak Awal Jadi PerhatianSalah seorang yang berjasa dalam kehidupan Rahmat adalah Mochamad D. Muner, Kepala Sekolah SMPN III Ngawi. Muner adalah orang yang pertama kali membantu Rahmat sampai dilakukan tindakan medis.

Muner mengaku sangat lega setelah siswanya menjalani operasi. "Saya juga berterima kasih pada sekolah serta tenaga medis," kata Muner di kantornya, Selasa (27/1) lalu.

 Pria yang baru delapan bulan menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 3 ini lalu berkisah betapa Silvia mulai menarik perhatiannya sejak ia menjabat sebagai Kepala Sekolah. "Saya lihat dia itu anak perempuan tapi tomboi dan sangat lincah. Kebetulan, saya guru olahraganya," cerita Muner.

Karena kelincahan Sivia, Muner bahkan pernah menawarkan untuk mengikutsertakan Silvia ke pertandingan pencak silat. Dan ternyata Silvia pun mengaku siap. "Saya waktu itu sudah berniat melatih kemudian mengikutsertakan dia," lanjutnya.

Akan tetapi, sebelum rencana itu terwujud, bulan Agustus 2014 Muner mendengar selentingan dari siswa lain yang mengatakan bahwa Silvia memiliki kelamin ganda. Tentu saja informasi itu mengagetkan.