"Dr. Dario Turk, SPOG (Foto: Daniel Supriyono/NOVA) "
"Inul merupakan salah satu dari sederet artis yang menjadi pasien Dario (Foto: Daniel/NOVA) "
"dario berharap setelah kliniknya selesai direnovasi, ia bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga (Foto: Dok. Pribadi) "
Anda bule, tapi namanya kok, seperti orang Jawa?
Haha... iya. Di Kroasia, Dario sama seperti nama Mario, dan sebagainya. Pasien saya banyak yang kaget ketika periksa pertama kali karena menyangka saya orang Jawa.
Bagaimana Anda bisa sampai "terdampar" di Indonesia?
Saat kuliah di Fakultas Kedokteran University of Zagreb, Kroasia, saya fokus meneliti hamil anggur. Kata pembimbing saya, kalau mau ahli masalah hamil anggur, saya harus ke Pulau Jawa karena kasus hamil anggur terbanyak di dunia ada di Jawa. Tahun 1987 saya berangkat ke Jawa untuk penelitian dua bulan di UI. Tahun berikutnya saya lulus, lalu ikut kongres hamil anggur keempat sedunia di Beijing dan saya yang termasuk peserta termuda memberi dua kali presentasi. Setelah itu saya kembali tinggal di Indonesia selama 7-9 bulan dan berkeliling universitas-universitas di Indonesia, juga ke Malaysia dan Singapura untuk 14 kali presentasi hasil penelitian saya selama kuliah.
Lalu?
Saya lalu ambil post-doctoral research di Harvard University, Amerika. Selesai penelitian saya kembali ke Indonesia dan menetap sampai sekarang. Saya sempat jadi perwakilan resmi Kroasia di Indonesia selama 10 bulan karena waktu itu Kroasia belum punya kedutaan di sini.
Kok, akhirnya balik jadi dokter?
Kalau jadi duta besar saya hanya sebentar di Indonesia. Lagipula orangtua minta saya jadi dokter saja. Tahun 1994, saya ambil spesialisasi kandungan di UI. Seminggu setelah lulus, saya menikah dengan Endang (putri ginekolog Dr. M.J. Josoprawiro, Red.). Saya jadi asisten mertua di rumah sakit selama 4,5 tahun, sebelum akhirnya jadi WNI dan bisa praktik sendiri tahun 2001.
Waktu itu praktik di mana saja?