Dr. Dario Turk, SPOG Dokter Kandungan Langganan Artis

By nova.id, Kamis, 15 Oktober 2009 | 17:21 WIB
Dr (nova.id)

Makin besar janinnya, makin terlihat semuanya. Jadi, banyak dari mereka yang baru USG ketika usia kehamilan 7-8 bulan. Banyak ibu hamil yang masih percaya mitos ini. Padahal ini salah. Idealnya, ya tiga kali itu tadi.

Sebetulnya, haruskah USG 4 dimensi dilakukan?

Kalau alat USG 2 dimensinya sudah beresolusi tinggi, sudah cukup. Karena dengan demikian kelainan pada janin sudah bisa terdeteksi.

Bagaimana saat menangani kehamilan istri sendiri?

Waktu hamil anak pertama, Andrea Putri Turk (8), istri saya setiap minggu periksa, karena lantai bawah rumah kami gunakan sebagai klinik. Waktu kelahiran Andrea, saya yang belum bisa praktik jadi asisten, mertua saya operatornya. Waktu kelahiran anak kedua, Antea Putri Turk (9 bulan) saya operatornya, mertua jadi asisten saya.

Omong-omong, bagaimana bisa bertemu istri?

Waktu acara halal bihalal Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) di sebuah hotel akhir 1997. Saya ikut menumpang makan di meja keluarga Dr. Joso. Di situlah saya bertemu Endang. Mereka pulang naik mobil, saya naik motor. Waktu ada mahasiswa dari Jerman di UI yang ingin orientasi Jakarta, saya ingat Endang lahir di Jerman, jadi saya ajak ke rumah Dr. Joso.

Dari situlah saya mulai dekat dengan Endang. Kami menikah tanggal 19 September 1999, pukul 09.00 di rumah no 9. Gus Dur datang memberi tausiah nikah saat akad. Saat resepsi seminggu kemudian, BJ Habibie (waktu itu Presiden RI, Red.) yang sudah menganggap saya anak angkatnya, datang dikawal satu truk petugas keamanan karena saat itu sedang terjadi tragedi Semanggi kedua.

Kalau Anda sangat sibuk, lalu kapan waktu buat keluarga?

Memang dilema juga sih, saya jadi jarang bertemu istri dan anak-anak. Apalagi waktu Andrea baru lahir, kesibukan saya sedang tinggi-tingginya. Tapi sekarang sudah berkurang, saya harus lebih sering bersama keluarga. Itu sebabnya saya sekarang merenovasi klinik di rumah untuk jadi one-stop clinic, sehingga bisa jadi surga buat pasien, saya, dan keluarga. Pasien tidak bosan lagi menunggu, saya dan keluarga bisa lebih sering ketemu. Saya juga bisa berolahraga dengan lebih baik.

HASUNA DAYLAILATU