Aneka Kesalahan Saat Memberi Makan Bayi

By nova.id, Sabtu, 29 Oktober 2011 | 00:18 WIB
Aneka Kesalahan Saat Memberi Makan Bayi (nova.id)

3. SALAH MEMBERIKAN SUSU

Secara garis besar, susu formula dibagi dalam 2 jenis, yaitu susu formula pemula (starting formula) dan lanjutan (follow-up formula). Susu formula pemula sebenarnya hanya diberikan kepada anak-anak yang tak mendapat ASI. Bisa karena ASI tidak keluar atau sang ibu memiliki masalah lain. Namun yang terbaik tetaplah ASI.

Apa efeknya bila susu formula untuk anak di atas usia setahun diberikan pada bayi? Yang jelas, kandungannya berbeda. Umumnya berupa susu full cream yang banyak mengandung laktosa. Sementara tubuh bayi baru menghasilkan enzim untuk mencerna laktosa mulai usia 4 bulan. Alhasil, susu tak tercerna dengan baik dan bisa membuat si kecil diare. Sebaliknya, kalau di atas usia setahun masih diberi susu pemula, asupan gizi jadi kurang karena susu pemula adalah susu formula yang diencerkan.

4. JALAN PINTAS VITAMIN

Orang tua pasti ingin memberi gizi terbaik bagi anaknya. Yang terjadi, sebagai jalan pintas, anak diberi aneka vitamin. Begitu juga kalau anak tak punya nafsu makan, dijejali macam-macam vitamin. Padahal, vitamin tak mutlak diberi jika makannya sudah cukup. "Kalau asupannya dirasa kurang, boleh-boleh saja dikasih vitamin," kata Budi.

Kendati boleh memberi vitamin sebagai penambah nafsu makan, "Tetap harus dicari penyebabnya, kenapa anak tak doyan makan. Jangan terus-terusan dikasih vitamin." Masalahnya, anak, apalagi bayi, sulit makan karena berbagai penyebab.

Bayi usia 6 bulan yang baru dikenalkan makanan padat, misal, tentu perlu waktu lama untuk beradaptasi. Belum lagi pencernaannya juga baru belajar mencerna makanan dan si bayi juga baru belajar mengunyah serta menelan. "Jadi, teliti dulu, benarkah ia tak nafsu makan atau karena ada masalah lain yang berhubungan dengan proses mencernanya. Misal, ia memang belum terampil menelan atau tak suka rasa makanannya."

Pemberian vitamin yang berlebihan memang tak memberi efek samping yang buruk. Toh, kelebihan itu akan dibuang secara otomatis jika tubuh sudah merasa kebutuhannya tercukupi. "Tapi tetap saja harus hati-hati. Soalnya, kebanyakan vitamin bisa membuat bayi diare," ingat Budi.

5. MEMAKAI BUMBU TAMBAHAN

Kalau jumlahnya tak terlalu banyak, masih bisa ditolerir asal tujuannya mengenalkan aneka rasa pada anak. Kaldu dan kecap juga boleh diberikan agar ia mengenal berbagai rasa. Tentunya setelah Si kecil usia 6-7 bulan, atau setelah ia boleh mengkonsumsi nasi tim.

6. PEMBERIAN TELUR MENTAH

Banyak orang tua meyakini, telur mentah bisa menambah daya tahan bayi. Padahal, justru berisiko, lo. Masalahnya, kita tak tahu persis, seberapa bersih telur. Jangan-jangan malah sudah terkontaminasi banyak kuman. "Untuk bayi dan anak, sebaiknya rebus telur sebelum diberikan. Daya tahan anak kecil masih rentan untuk melawan kuman," ungkap Budi.