7. MENU TAK SEIMBANG
Ini juga amat sering terjadi. Mentang-mentang anak suka bubur, orang tua memberinya terus-menerus tanpa variasi. Padahal, seperti dijelaskan Budi, antara karbohidrat, lemak, protein, buah, dan sayuran harus diberikan secara seimbang. Variasi makanan juga penting agar si kecil mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan.
8. TAK BERSIH
Masalah yang satu ini juga sering dianggap enteng. Padahal, daya tahan tubuh bayi/anak masih rentan. Mereka perlu makanan dan alat makan yang bersih/steril agar tubuhnya tak kemasukan kuman penyakit. Gara-gara kebersihan tak terjaga, gangguan saluran cerna anak jadi terganggu. Diare, misal.
Tahapan Yang Benar
"Sejak lahir hingga bisa makan layaknya anak besar, bayi perlu melalui beberapa tahapan. Melalui tahapan-tahapan itulah bayi belajar mengunyah, menelan, dan mencerna makanan dengan baik," jelas Budi. Berikut garis besar tahapannya:
*Baru Lahir
Berikan ASI pada bayi sedini mungkin (begitu ia lahir). Waktu dan lama menyusui disesuaikan kondisi serta kebutuhan bayi. Ingat, ASI adalah makanan terbaik bagi anak.
Agar pemberian ASI memberi hasil maksimal, perlu"manajemen laktasi" yang dilakukan sejak kehamilan, saat melahirkan, dan sesudah melahirkan. Manajemen ini meliputi persiapan ibu yang sehat, makanan tambahan yang cukup, motivasi serta niat yang kuat, perawatan payudara, dukungan dari keluarga, pengetahuan tentang pentingnya ASI, serta teknik menyusui yang baik dan benar.
Bila pemberian ASI berjalan baik, "pabrik" akan berproduksi dengan baik. Begitu dikosongkan (diisap si kecil), tubuh segera memproduksi lagi.Di minggu pertama (4 -6 hari), payudara menghasilkan kolostrum, yaitu ASI awal berupa cairan kekuningan yang mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi saluran pencernaan.
Jika ASI mencukupi, bayi tak perlu diberi makanan tambahan sampai ia berumur 6 bulan (ASI eksklusif). Jika ternyata tak cukup, bisa diberi susu formula. Susu formula yang tepat adalah yang disukai bayi, yang membuat beratnya bertambah, tak menyebabkan muntah, kembung, dan diare, serta tak menimbulkan alergi.
*6 bulan
Mulai usia 6 bulan bayi dapat diberi buah-buahan seperti pisang dan pepaya dengan cara dikerok ataupun dibuat jus. Makanan padat bayi pertama, yaitu makanan lumat, juga bisa diperkenalkan, semisal bubur susu dari tepung. Ia pun dapat diberikan biskuit lunak. Baik makanan padat maupun buah, berikan 1 kali sehari.
Penting diingat, makanan ini bukan pengganti ASI, melainkan tambahan selain ASI/susu formula.ASI tetap diberikan selama beberapa waktu, bahkan selama mungkin hingga suatu saat makanan keluarga dapat sepenuhnya menggantikan peran ASI untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak.
*6-7
Saat ini bayi dapat diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak campuran dan mengandung nutrien lengkap. Disebut lengkap karena terdiri dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur, ikan), dan bahan makanan sumber protein nabati (tempe, tahu), sayuran hijau, buah, serta wortel.
Selama periode ini, nasi tim disaring lebih dulu untuk memudahkannya menelan serta tak banyak mengandung serat yang dapat mempersulit pencernaan.
*8-12 bulan
Mulai usia ini, nasi tim dapat menggantikan bubur susu sepenuhnya, yaitu sebagai makan pagi, makan siang, dan makan malam. Sedangkan di atas usia 12 bulan, anak boleh diberi makanan sama seperti anggota keluarga lainnya. Tentu saja, dipilih yang lunak dulu.
Martin