Waduh, Kok Masih Ngempeng!

By nova.id, Jumat, 26 Agustus 2011 | 23:36 WIB
Waduh Kok Masih Ngempeng (nova.id)

* Berikan pengertian yang masuk akal

Sampaikan dampak yang ditimbulkan bila anak tetap mengempeng. Contoh, kerap mengemut jari tangan akan membuat jemarinya keriput dan kukunya jelek, juga bisa memengaruhi bentuk rahang mulutnya. Perlihatkan gambarnya atau bila perlu ajak anak melihat langsung orang yang rahang mulutnya maju alias bergigi tonggos.

* Tidak memaksa

Menghilangkan suatu kebiasaan membutuhkan waktu, apalagi bila kebiasaan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Jadi perlu dilakukan secara bertahap, tunggu saat (timing) yang tepat, dan ajarkan serta dorong agar dia mau mencoba melepaskan benda yang jadi empengnya itu. Sikap yang tidak memaksa tetapi mengajak untuk bekerja sama lebih bisa diterima oleh anak.

* Lakukan negosiasi

Misal, ia tidak boleh membawa boneka dekilnya ke rumah Eyang, sebagai gantinya dia boleh memilih tempat rekreasi yang disukainya di rumah Eyang. Bantulah anak untuk menyusun alternatif kegiatan yang dapat dilakukan bersama saudaranya di rumah Eyang dan pastikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut cukup menyita waktu anak sehingga anak dapat melupakan boneka kesayangannya.

* Tawarkan benda pengganti

Khusus untuk "empeng" selimut/guling/boneka, bujuk anak untuk mengganti "empeng"nya itu dengan mainan/benda lain yang juga menjadi kesayangan anak. Atau, sesekali katakan bahwa selimut/boneka/gulingnya belum kering dan tanyakan kira-kira benda pengganti lain yang mau dia pilih untuk dibawa menemaninya tidur. Strategi ini diterapkan agar ada fleksibilitas pada anak, sehingga ia tak terpaku pada satu benda saja.

* Yakinkan anak bahwa ia mampu melakukannya

Katakan, misal, "Ibu tahu Adek sangat sayang pada si selimut, tapi boneka Pooh ini juga ingin bergiliran tidur dengan Adek. Ayo, kita ajak si Pooh. Pasti Adek juga bisa tidur bersama si Pooh." Atau, "Ibu tahu Adek sangat sayang pada si guling, tapi sayangnya cukup malam hari kalau mau tidur saja, jangan dibawa ke mana-mana. Kita coba, ya, pasti Adek bisa." Ajaklah dia bekerja sama untuk menata selimut/guling/boneka itu di tempat tidurnya setiap bangun tidur pagi agar benda itu tak usah dibawa ke mana-mana.

* Alihkan perhatian anak

Ajak anak bercerita dengan menggunakan jari-jemarinya sehingga ia tak sempat lagi untuk mengisap jari maupun menggunakannya untuk memegangi selimut/boneka/gulingnya maupun memilin-milin rambut/kuping ibu. Atau, sambil orangtua memainkan jari-jemarinya, alihkan perhatiannya dengan membacakan buku cerita atau mendengarkan musik pengantar tidur yang lembut. Bila perhatiannya sudah teralihkan, tarik perlahan tangan Anda. Lakukan hal yang sama keesokan harinya hingga si anak terbiasa dengan rutinitas barunya. Saat memasuki situasi baru, alihkan perhatian anak dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan, semisal bermain bola, petak umpet, dan lain-lain. Sehingga perasaan tak nyaman hilang tergantikan dengan suasana riang bermain, dan ia pun lupa pada "empeng"nya.