Jadi, kala ia sedang menginterupsi omongan kita, katakan, "Kakak tunggu dulu. Bunda mau ngomong dulu." Setelah kita selesai bicara, tawarkan padanya, "Nah, sekarang giliran Kakak, mau ngomong apa?" Dengan demikian, kita mengajarkan si kecil kapan ia harus bicara dan kapan harus mendengarkan.
Begitupun bila kakak atau adiknya melakukan hal yang sama, kita harus menegur secara halus, "Eh, Adik, Kakak lagi ngomong, kok, dipotong?", atau, "Kakak, Adik lagi ngomong, tuh. Kok, Kakak ngomong juga? Nanti enggak dengar, dong, kalau dua-duanya ngomong." Hingga, hal ini terus tertanam dalam diri si kecil.
Kadang, kala anak bicara dan ada yang memotong, ia juga akan marah. Nah, kesempatan ini bisa kita manfaatkan, "Kakak juga tak mau, kan, omongannya dipotong? Maka dari itu, Kakak juga jangan suka memotong pembicaraan orang lain." Hal-hal seperti ini adalah contoh-contoh konkret yang membuat ia sadar.
Pokoknya, tandas Romi, setiap kali ia interupsi, minta ia menunggu dulu pembicaraan kita sampai habis. Ajarkan agar ia jadi pendengar dan pembicara yang baik. Hal ini juga akan mengajarkan padanya, "Kalaupun saya memotong pembicaraan Bunda dengan tamu, pasti Bunda akan minta saya menunggu dulu."
Selain itu, tunjukkan juga konsekuensi dari perbuatannya. Misal, "Kalau terus-menerus Kakak ganggu, Bunda jadi nggak selesai-selesai bicara sama Tante Ani. Jadinya, kan, Bunda tak bisa menemani Kakak cepat-cepat. Nah, Bunda selesaikan dulu bicara sama Tante Ani, ya, agar bisa cepat menemani Kakak." Hal ini sekaligus juga mengajarkan anak pada skala prioritas bahwa kalau ia terus mengganggu maka konsekuensinya akan semakin lama waktu kita untuk tamu. Ia harus belajar bahwa ia pasti akan kebagian, tapi harus menunggu dulu.
Yang harus diingat, mengubah kebiasaan anak bukan pekerjaan mudah yang bisa diharapkan hasilnya dalam sekejap. "Perlu waktu lama untuk mengubah suatu perilaku yang telah jadi kebiasaan. Ia perlu contoh yang disuguhkan kepadanya sehari-harinya. Ingat, kepada anak itu harus konkret operasional. Jadi, kalau ingin mengubah perilaku anak, ya, beri contoh yang seharusnya karena apa yang dilihatnya itulah yang akan jadi kebiasaan atau habitnya selanjutnya."
Jadi, panjang sabar, ya, Bu-Pak, kalau ingin si kecil tak lagi memotong-motong pembicaraan orang.
Indah Mulatsih/nakita