Hati-Hati Alergi Pada Anak

By nova.id, Senin, 13 Desember 2010 | 17:01 WIB
Hati Hati Alergi Pada Anak (nova.id)

  

BAKAT DARI IBU

Ternyata bakat alergi pada anak terbanyak diturunkan dari ibu. Data menunjukkan ibu yang alergi akan menurunkan sebanyak 75 persen bakat alergi pada anaknya, sedangkan ayah yang alergi menurunkan bakat alergi 50 persen pada anaknya. Mengapa demikian? "Karena selama dalam kandungan, anak, kan, lebih banyak berinteraksi dengan sel-sel dari ibu," terang Karnen.

Kedekatan dengan ibu selama dalam kandungan membuat anak terpengaruh dengan kebiasaan yang dilakukan ibu. Sebuah penelitian menunjukkan ibu hamil perokok akan mengakibatkan asma pada anaknya kelak. Selain itu, pada bayi yang menerima ASI sampai usia satu tahun, lebih sedikit menderita asma dibandingkan bayi yang menyusu ASI sampai usia 4-5 bulan.

Namun demikian, ASI pun bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi, lo, Bu. Misal, ibu makan sea food sehingga zat-zat tertentu yang dikandung sea food memang bisa memunculkan reaksi alergi pada si bayi yang memang berbakat alergi. Atau anak alergi pada protein susu sapi, tapi ibunya mengkonsumsi susu sapi, maka semakin terbuka peluang anak mengalami alergi, misal, terjadi muntah, diare, atau sakit perut. "Karena itu, ibu menyusui harus tahu makanan apa saja yang dikonsumsinya karena semua makanan itu, kan, masuk ke air susu."

Jadi, Bu, alergi memang sudah bisa terjadi sejak usia bayi, dimana yang tampak adalah gejala eksim. Jika dibiarkan, alergi akan berkembang menjadi alergi lain, seperti asma, atau alergi hidung/rinitis bisa menjadi sinusitis sejalan dengan pertumbuhan badannya. Proses alergi tersebut disebut sebagai allergy march yaitu jarak pertumbuhan/perjalanan alergi. Karena itu orang tua perlu mengetahuinya segera, jangan justru malah dibiarkan. "Idealnya, jangan tunggu sampai muncul gejala alergi lain. Lebih dini terdeteksi akan lebih baik bagi perkembangan anak."

TES ALERGI

Nah, Bu-Pak, untuk mengetahui apakah anak mempunyai alergi terhadap bahan tertentu atau tidak, bisa dilakukan tes alergi; patch-test (tes tempel) dan trick-test (tes tusuk). Tes tempel dilakukan dengan menempatkan bahan-bahan tertentu pada kulit dan dibiarkan selama 48 jam. "Bila anak positif alergi, tampak tanda bentol atau bercak merah seperti eksim," terang Karnen. Sedangkan tes tusuk memakai alat khusus dengan memasukkan ekstrak berbagai alergen ke dalam badan dan dalam waktu lima belas menit reaksinya dapat diketahui. "Tes ini sangat mudah, cepat dan tidak menimbulkan sakit."