Serangan Jantung, Antara Mitos dan Kenyataan

By nova.id, Jumat, 23 April 2010 | 03:21 WIB
Serangan Jantung Antara Mitos dan Kenyataan (nova.id)

Kendati memang benar, mereka yang hidup aktif cendeurng berumur panjang.

Latihan yang berlebihan sama sekali tak dibenarkan. Karena justru hanya akan merusak bagian-bagian tubuh.Terutama otot-otot dan, persendian pada tangan dan kaki.

3. Orang seringkli menjadi patah semangat.

Apalagi jika percaya kabar burung bahwa setelah mengalami serangan jantung orang akan cacat atau lumpuh seumur hidup.

Padahal yang menjadi masalah utama, bukan pernah atau tidaknya terkena serangan. Melainkan seberapa besar pengaruh serangan tersebut pada kondisi jantung.

"Bantuan obat-obatan dan teknik perawatan yang semakin berkembang, kesadaran anggota keluarga untuk segera membawa penderita ke rumah sakit begitu terkena serangan serta bedah baypass membuat pada dokter lebih mampu menjaga atau mengamankan fungsi jantung," kata Healy.

Apalagi baru-baru ini FDA (semacam Badan Pengawasan Obat dan Makanan di AS) mengijinkan pemakaian sejenis obat yang dapat menghancurkan penggumpalan lemak jauh lebih cepat.

Hingga sebagian besar pasien dapat menjalani kehidupan normal lagi. Dan terakhir bahkan menunjukkan efek yang mampu bertahan terhadap serangan jantung dapat kembali bekerja hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Kendati demekian para pasien harus lebih berhat-hati menjaga kondisi. Misalnya berhenti merokok secara total, mengatur diet, berlatih olah raga secara teratur dan terukur serta menjaga kestabilan berat badan dan tekanan darah

4. Sedikit garam bolehlah.

Asal jangan Anda lahap seperti makanan. Karena tiap-tiap orang memperlihatkan reaksi yang berbeda terhadap garam.

Ada yang langsung menunjukkan gejala darah tinggi, hingga memungkinkan yang bersangkutan terkena serangan jantung. Namun ada pula yang tidak.