"Rohedi/nakita "
Keadaan kulit merupakan "cermin" kesehatan tubuh. Penampilan seseorang secara keseluruhan akan menarik bila kulitnya sehat, segar, dan bersih. Begitu juga dengan penampilan si kecil Anda.
Kulit anak, terutama bayi, berbeda dengan orang dewasa. "Lebih tipis dan halus. Itu sebabnya kulit bayi lebih peka bila terpapar bahan-bahan asing, seperti keringat atau urin," tutur dr. Ari Muhandari Ardhie, Sp.KK, ahli penyakit kulit dan kelamin dari RSAB Harapan Kita.
Gangguan yang timbul bisa berupa ruam kulit, dengan ditandai kemerahan kulit dan gatal-gatal, yang menunjukkan telah terjadi peradangan. Pada kondisi yang lebih parah, timbul bintil-bintil dan adakalanya melepuh.
Gangguan kulit semacam itu sebenarnya merupakan eksim. Dan kelainan kulit semacam ini memang sering terjadi pada anak-anak. Selain faktor keturunan, khususnya masalah alergi, faktor kebersihan bisa menjadi penyebab timbulnya eksim.
RADANG
Eksim (dermatitis) adalah proses peradangan pada kulit. Gangguan ini terjadi pada bagian lapisan kulit ari (epidermis) dan lapisan jangat (dermis). Untuk diketahui, kulit manusia terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutis. Kecuali itu, bagian lain dari kulit adalah kuku dan rambut.
Hal lain yang patut diketahui para orang tua, produksi kelenjar keringat dan minyak kulit bayi relatif lebih sedikit dibandingkan kulit orang dewasa. Akibatnya lebih mudah terganggu perubahan suhu dan kelembaban di sekitarnya. "Kulit bayi juga lebih rentan terhadap bahan iritan, juga terhadap infeksi," kata Ari, lulusan FKUI ini.
Saat baru lahir, kulit bayi yang halus diliputi oleh lemak (vernix caseosa) yang berfungsi sebagai pelindung. Lemak ini akan mengelupas dengan sendirinya, semisal saat dimandikan. Karena itu, tak perlu dikelupas secara paksa. Banyak, kan, di antara kita yang berusaha menghilangkan bagian itu dengan menggosoknya secara berlebihan? Nah, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.
Perawatan kulit bayi harus diperhatikan sebagai bagian dari perawatan kesehatan keseluruhan. Tujuannya tentu saja agar kulit tetap bersih dan sehat sehingga bisa berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh.
Kelainan kulit yang kita sebut dengan eksim ini digolongkan dalam dua stadium, yaitu yang masih baru (akut) dan menahun (kronik). Pada stadium akut, kulit tampak kemerahan dan membasah. Bila dibandingkan dengan perdarahan di bawah kulit, seperti pada demam berdarah, maka warna kemerahan ini bisa hilang jika ditekan tapi muncul kembali jika tekanan dilepas. Timbul pula bintil-bintil dan akan berubah menjadi semacam gelembung yang jika pecah akan mengeluarkan cairan seperti getah.