Jika Si Kecil Terkena Eksim

By nova.id, Selasa, 30 Maret 2010 | 17:54 WIB
Jika Si Kecil Terkena Eksim (nova.id)

Sedangkan pada stadium kronik, kulit tampak kering. Terjadi penebalan disertai garis-garis yang kulit yang jelas serta kulit tampak kehitaman karena gangguan pada pigmen (hiperpigmentasi).

Penyebab pasti dari eksim belum diketahui secara pasti. Diduga eksim muncul pada anak-anak yang memiliki bakat/keturunan alergi. Misalnya, adanya riwayat asma atau sering bersin di keluarganya. Juga yang alergi pada makanan tertentu, seperti susu sapi dan telur.

ANEKA KELAINAN

Kelainan apa saja yang biasanya timbul pada kulit bayi? Antara lain:

* Eksim Popok

Dari namanya, bisa dipastikan penyakit ini timbul di daerah yang ditutupi popok. Daerah tersebut di antaranya, alat kelamin, lipatan paha, dan pantat. Paling banyak menyerang anak usia di bawah satu tahun. Tapi bisa juga dialami oleh anak di atas usia tersebut.

Gejalanya muncul sebagai kulit yang tampak kemerahan yang bisa disertai bintil-bintil. "Eksim popok ini merupakan bentuk dermatitis kontak iritan. Umumnya terjadi karena terlalu sering dan lama kontak kulit dengan air seni atau tinja," terang Ari. Air seni ataupun tinja mengandung berbagai zat kimia yang bersifat merangsang kulit dan menyebabkan radang berat. Gesekan yang terjadi antara kulit dengan kulit di daerah lipatan paha dapat menyebabkan lecet atau luka. Akibatnya, si kecil mudah terkena infeksi jamur atau bakteri, misalnya jamur Candida yang berasal dari tinja.

Pada bayi laki-laki eksim popok ini bisa berupa luka di ujung penis. Dermatitis atau ruam yang sederhana biasanya tidak menular. Sedangkan ruam popok yang disebabkan oleh mikroorganisme kadang dapat menjalar ke bagian tubuh lain. Bahkan, bisa juga menjalar ke anak lain.

Tindakan tepat adalah mencegah terjadinya ruam popok. Salah satunya dengan cara segera mengganti popok begitu ia mengompol. Tapi, jika kondisi ruam popok ini meluas ke tempat lain atau si kecil sepertinya kesakitan, segera bawa ke dokter.

* Sarap

Para orang tua sering menyebut istilah sarap (dermatitis seboroika) pada kelainan kulit bayi baru lahir beberapa minggu. Paling sering menyerang daerah kulit kepala. Sebab, sarap berkaitan erat dengan kelenjar palit yang banyak terdapat di daerah kulit kepala bayi. Kelenjar palit ini berfungsi mengeluarkan sebum atau minyak.

Pada bayi baru lahir, ditemukan banyak kelenjar palit yang mengeluarkan sebum dalam jumlah banyak. Jika kemunculannya tidak terlalu parah, sarap bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Karena pada umumnya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya setelah bayi agak sedikit besar (8-12 bulan). Dan biasanya pun tak pernah kambuh lagi.