Kelainan kulit ini ditandai dengan warna kemerahan di kulit kepala disertai kerak kekuningan. Bisa dibarengi atau tanpa gatal. Jika penyakitnya berat, seluruh permukaan kulit kepala yang berambut akan tertutup kerak-kerak kekuningan yang tebal, kotor, dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Penyakit ini bisa saja meluas di daerah dahi, liang telinga bagian luar, telinga bagian belakang, di sekitar hidung dan mulut, alis, dada, punggung, di daerah lipatan paha, ketiak, pantat, dubur, juga alat kelamin. Biasanya kelainan kulit ini berupa bercak-bercak bulat atau lonjong, dibarengi dengan sisik-sisik berwarna kekuningan, dan berminyak. Dengan kondisi kelainan kulit seperti ini, bayi akan mudah terkena infeksi jamur atau kuman.
Jika si kecil Anda terkena sarap di bagian kulit kepala, sebaiknya rambutnya dipotong pendek atau digunduli. Jika keropengnya tebal, olesi dengan minyak tumbuhan dan tetap keramas dua kali seminggu dengan menggunakan sampo bayi.
* Dermatitis Atopik
Meski dikenal dengan eksim susu yang biasanya menyerang daerah pipi, penyebabnya bukanlah susu yang dikonsumsi bayi. Kelainan kulit ini berkaitan dengan kepekaan bawaan bayi yang disebut atopi.
Biasanya dermatitis atopik terjadi pada anak yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat eksim, asma, dan alergi di hidung yang ditandai oleh sering bersin (rinitis). Kelainan ini timbul diawali dengan rasa gatal, bayi menangis/rewel di tengah malam, dan menggosok-gosokkan daerah yang gatal terhadap benda lain (pada batita). Biasanya jika tak tahan dengan gatal, si kecil akan menggaruknya sampai muncul kemerahan dan berkerak.
Eksim ini paling sering menyerang daerah wajah kendati dapat juga meluas ke daerah lipatan siku dan lutut. Seringkali kulit menebal dan berwarna hitam (hiperpigmentasi). Kendati sebagian besar kasus akan menghilang, kelainan ini mengakibatkan kulit akan menjadi peka saat dewasa dan berisiko terkena asma atau rinitis.
Pengobatan diberikan dengan mengolesi krim steroid untuk peradangan atau bila perlu ditambah obat minum antihistamin untuk gatal (dan bisa membantu si kecil tidur) serta antibiotika jika terjadi infeksi. "Perlu ditekankan bahwa krim antihistamin seyogyanya tidak digunakan untuk menghindari sensitasi," terang dr. Ari.
Untuk sementara waktu, hindari anak berendam terlalu lama, tidak menggunakan sabun di area yang terkena, mengggunakan sabun yang lembut untuk daerah lain yang tidak terkena, atau tambahkan cairan koloid havermut dalam air rendaman mandinya.
* Biang Keringat
Biang keringat muncul karena udara panas. Paling banyak diidap bayi, tetapi batita dan balita pun bukan tidak mungkin mengalaminya.
Ruam ini biasa terjadi pada leher dan pundak, tetapi bisa melebar ke daerah dada, punggung, atau wajah yang memang banyak kelenjar keringatnya. Kemunculannya ditandai dengan bintil-bintil kecil kemerahan pada area yang memerah pada kulit. Biasanya mengelupas kemudian mengering.
Perawatan dilakukan dengan cara mendinginkan kulit dengan tepung kanji, tepung jagung, atau bedak-bedak bayi yang banyak terdapat di toko. Hati-hati saat menaburkan bedak/tepung pada tubuh si anak. Usahakan untuk tidak terhirup agar tidak mengganggu pernapasannya. Cara lain bisa dilakukan dengan menambahkan tepung tersebut dalam air mandi.
Yang terpenting untuk pencegahan, hindari si kecil dari panas yang berlebihan dan gunakan pakaian longgar terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Kecuali itu, usahakan kesejukan udara di dalam rumah dengan ventilasi yang baik.
* Infeksi Jamur
Infeksi jamur (tinea corporis) diawali dengan gejala kulit terasa gatal dan bersisik. Area kulit yang merah kemudian berkembang menjadi sebentuk cincin yang bulat atau oval mengelilingi bagian tengah yang licin.
Penyebabnya, seperti namanya, jamur. Infeksi jamur ini gampang menular. Siapa saja bisa terpapar. Bukan cuma anak kecil, orang dewasa pun bisa mengidapnya jika kontak dengan orang atau binatang yang terinfeksi jamur atau melalui benda-benda yang sudah tersentuh oleh orang/hewan yang terinfeksi
Riesnawiati Soelaeman/nakita