Jika Si Kecil Terkena Eksim

By nova.id, Selasa, 30 Maret 2010 | 17:54 WIB
Jika Si Kecil Terkena Eksim (nova.id)

Jika Si Kecil Terkena Eksim (nova.id)

"Rohedi/nakita "

Keadaan kulit merupakan "cermin" kesehatan tubuh. Penampilan seseorang secara keseluruhan akan menarik bila kulitnya sehat, segar, dan bersih. Begitu juga dengan penampilan si kecil Anda.

Kulit anak, terutama bayi, berbeda dengan orang dewasa. "Lebih tipis dan halus. Itu sebabnya kulit bayi lebih peka bila terpapar bahan-bahan asing, seperti keringat atau urin," tutur dr. Ari Muhandari Ardhie, Sp.KK, ahli penyakit kulit dan kelamin dari RSAB Harapan Kita.

Gangguan yang timbul bisa berupa ruam kulit, dengan ditandai kemerahan kulit dan gatal-gatal, yang menunjukkan telah terjadi peradangan. Pada kondisi yang lebih parah, timbul bintil-bintil dan adakalanya melepuh.

Gangguan kulit semacam itu sebenarnya merupakan eksim. Dan kelainan kulit semacam ini memang sering terjadi pada anak-anak. Selain faktor keturunan, khususnya masalah alergi, faktor kebersihan bisa menjadi penyebab timbulnya eksim.

RADANG

Eksim (dermatitis) adalah proses peradangan pada kulit. Gangguan ini terjadi pada bagian lapisan kulit ari (epidermis) dan lapisan jangat (dermis). Untuk diketahui, kulit manusia terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutis. Kecuali itu, bagian lain dari kulit adalah kuku dan rambut.

Hal lain yang patut diketahui para orang tua, produksi kelenjar keringat dan minyak kulit bayi relatif lebih sedikit dibandingkan kulit orang dewasa. Akibatnya lebih mudah terganggu perubahan suhu dan kelembaban di sekitarnya. "Kulit bayi juga lebih rentan terhadap bahan iritan, juga terhadap infeksi," kata Ari, lulusan FKUI ini.

Saat baru lahir, kulit bayi yang halus diliputi oleh lemak (vernix caseosa) yang berfungsi sebagai pelindung. Lemak ini akan mengelupas dengan sendirinya, semisal saat dimandikan. Karena itu, tak perlu dikelupas secara paksa. Banyak, kan, di antara kita yang berusaha menghilangkan bagian itu dengan menggosoknya secara berlebihan? Nah, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.

Perawatan kulit bayi harus diperhatikan sebagai bagian dari perawatan kesehatan keseluruhan. Tujuannya tentu saja agar kulit tetap bersih dan sehat sehingga bisa berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh.

Kelainan kulit yang kita sebut dengan eksim ini digolongkan dalam dua stadium, yaitu yang masih baru (akut) dan menahun (kronik). Pada stadium akut, kulit tampak kemerahan dan membasah. Bila dibandingkan dengan perdarahan di bawah kulit, seperti pada demam berdarah, maka warna kemerahan ini bisa hilang jika ditekan tapi muncul kembali jika tekanan dilepas. Timbul pula bintil-bintil dan akan berubah menjadi semacam gelembung yang jika pecah akan mengeluarkan cairan seperti getah.

Sedangkan pada stadium kronik, kulit tampak kering. Terjadi penebalan disertai garis-garis yang kulit yang jelas serta kulit tampak kehitaman karena gangguan pada pigmen (hiperpigmentasi).

Penyebab pasti dari eksim belum diketahui secara pasti. Diduga eksim muncul pada anak-anak yang memiliki bakat/keturunan alergi. Misalnya, adanya riwayat asma atau sering bersin di keluarganya. Juga yang alergi pada makanan tertentu, seperti susu sapi dan telur.

ANEKA KELAINAN

Kelainan apa saja yang biasanya timbul pada kulit bayi? Antara lain:

* Eksim Popok

Dari namanya, bisa dipastikan penyakit ini timbul di daerah yang ditutupi popok. Daerah tersebut di antaranya, alat kelamin, lipatan paha, dan pantat. Paling banyak menyerang anak usia di bawah satu tahun. Tapi bisa juga dialami oleh anak di atas usia tersebut.

Gejalanya muncul sebagai kulit yang tampak kemerahan yang bisa disertai bintil-bintil. "Eksim popok ini merupakan bentuk dermatitis kontak iritan. Umumnya terjadi karena terlalu sering dan lama kontak kulit dengan air seni atau tinja," terang Ari. Air seni ataupun tinja mengandung berbagai zat kimia yang bersifat merangsang kulit dan menyebabkan radang berat. Gesekan yang terjadi antara kulit dengan kulit di daerah lipatan paha dapat menyebabkan lecet atau luka. Akibatnya, si kecil mudah terkena infeksi jamur atau bakteri, misalnya jamur Candida yang berasal dari tinja.

Pada bayi laki-laki eksim popok ini bisa berupa luka di ujung penis. Dermatitis atau ruam yang sederhana biasanya tidak menular. Sedangkan ruam popok yang disebabkan oleh mikroorganisme kadang dapat menjalar ke bagian tubuh lain. Bahkan, bisa juga menjalar ke anak lain.

Tindakan tepat adalah mencegah terjadinya ruam popok. Salah satunya dengan cara segera mengganti popok begitu ia mengompol. Tapi, jika kondisi ruam popok ini meluas ke tempat lain atau si kecil sepertinya kesakitan, segera bawa ke dokter.

* Sarap

Para orang tua sering menyebut istilah sarap (dermatitis seboroika) pada kelainan kulit bayi baru lahir beberapa minggu. Paling sering menyerang daerah kulit kepala. Sebab, sarap berkaitan erat dengan kelenjar palit yang banyak terdapat di daerah kulit kepala bayi. Kelenjar palit ini berfungsi mengeluarkan sebum atau minyak.

Pada bayi baru lahir, ditemukan banyak kelenjar palit yang mengeluarkan sebum dalam jumlah banyak. Jika kemunculannya tidak terlalu parah, sarap bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Karena pada umumnya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya setelah bayi agak sedikit besar (8-12 bulan). Dan biasanya pun tak pernah kambuh lagi.

Kelainan kulit ini ditandai dengan warna kemerahan di kulit kepala disertai kerak kekuningan. Bisa dibarengi atau tanpa gatal. Jika penyakitnya berat, seluruh permukaan kulit kepala yang berambut akan tertutup kerak-kerak kekuningan yang tebal, kotor, dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Penyakit ini bisa saja meluas di daerah dahi, liang telinga bagian luar, telinga bagian belakang, di sekitar hidung dan mulut, alis, dada, punggung, di daerah lipatan paha, ketiak, pantat, dubur, juga alat kelamin. Biasanya kelainan kulit ini berupa bercak-bercak bulat atau lonjong, dibarengi dengan sisik-sisik berwarna kekuningan, dan berminyak. Dengan kondisi kelainan kulit seperti ini, bayi akan mudah terkena infeksi jamur atau kuman.

Jika si kecil Anda terkena sarap di bagian kulit kepala, sebaiknya rambutnya dipotong pendek atau digunduli. Jika keropengnya tebal, olesi dengan minyak tumbuhan dan tetap keramas dua kali seminggu dengan menggunakan sampo bayi.

* Dermatitis Atopik

Meski dikenal dengan eksim susu yang biasanya menyerang daerah pipi, penyebabnya bukanlah susu yang dikonsumsi bayi. Kelainan kulit ini berkaitan dengan kepekaan bawaan bayi yang disebut atopi.

Biasanya dermatitis atopik terjadi pada anak yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat eksim, asma, dan alergi di hidung yang ditandai oleh sering bersin (rinitis). Kelainan ini timbul diawali dengan rasa gatal, bayi menangis/rewel di tengah malam, dan menggosok-gosokkan daerah yang gatal terhadap benda lain (pada batita). Biasanya jika tak tahan dengan gatal, si kecil akan menggaruknya sampai muncul kemerahan dan berkerak.

Eksim ini paling sering menyerang daerah wajah kendati dapat juga meluas ke daerah lipatan siku dan lutut. Seringkali kulit menebal dan berwarna hitam (hiperpigmentasi). Kendati sebagian besar kasus akan menghilang, kelainan ini mengakibatkan kulit akan menjadi peka saat dewasa dan berisiko terkena asma atau rinitis.

Pengobatan diberikan dengan mengolesi krim steroid untuk peradangan atau bila perlu ditambah obat minum antihistamin untuk gatal (dan bisa membantu si kecil tidur) serta antibiotika jika terjadi infeksi. "Perlu ditekankan bahwa krim antihistamin seyogyanya tidak digunakan untuk menghindari sensitasi," terang dr. Ari.

Untuk sementara waktu, hindari anak berendam terlalu lama, tidak menggunakan sabun di area yang terkena, mengggunakan sabun yang lembut untuk daerah lain yang tidak terkena, atau tambahkan cairan koloid havermut dalam air rendaman mandinya.

* Biang Keringat

Biang keringat muncul karena udara panas. Paling banyak diidap bayi, tetapi batita dan balita pun bukan tidak mungkin mengalaminya.

Ruam ini biasa terjadi pada leher dan pundak, tetapi bisa melebar ke daerah dada, punggung, atau wajah yang memang banyak kelenjar keringatnya. Kemunculannya ditandai dengan bintil-bintil kecil kemerahan pada area yang memerah pada kulit. Biasanya mengelupas kemudian mengering.

Perawatan dilakukan dengan cara mendinginkan kulit dengan tepung kanji, tepung jagung, atau bedak-bedak bayi yang banyak terdapat di toko. Hati-hati saat menaburkan bedak/tepung pada tubuh si anak. Usahakan untuk tidak terhirup agar tidak mengganggu pernapasannya. Cara lain bisa dilakukan dengan menambahkan tepung tersebut dalam air mandi.

Yang terpenting untuk pencegahan, hindari si kecil dari panas yang berlebihan dan gunakan pakaian longgar terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Kecuali itu, usahakan kesejukan udara di dalam rumah dengan ventilasi yang baik.

* Infeksi Jamur

Infeksi jamur (tinea corporis) diawali dengan gejala kulit terasa gatal dan bersisik. Area kulit yang merah kemudian berkembang menjadi sebentuk cincin yang bulat atau oval mengelilingi bagian tengah yang licin.

Penyebabnya, seperti namanya, jamur. Infeksi jamur ini gampang menular. Siapa saja bisa terpapar. Bukan cuma anak kecil, orang dewasa pun bisa mengidapnya jika kontak dengan orang atau binatang yang terinfeksi jamur atau melalui benda-benda yang sudah tersentuh oleh orang/hewan yang terinfeksi

Riesnawiati Soelaeman/nakita