Penyakit "Langganan" Si Kecil

By nova.id, Senin, 8 Februari 2010 | 22:45 WIB
Penyakit Langganan Si Kecil (nova.id)

Kendati tergolong penyakit "ringan", Anda perlu waspada jika batuk terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan. Mungkin Bronchiolitis. Gejalanya timbul jika ia batuk terus-menerus selama 1 jam lebih. Infeksi virus pada paru-paru ini bisa diatasi dengan memberikan oksigen agar bayi mudah bernapas. Umumnya dokter akan memberikan obat antiradang atau antibiotika.

Anda pun harus lebih waspada jika batuk dibarengi demam dan si kecil mengalami batuk-batuk di malam hari. Biasanya ini merupakan gejala awal batuk rejan, yang diakibatkan infeksi bakteri. Jangan tunda lagi, segera bawa si kecil ke dokter. Apalagi jika batuk ini berlanjut dengan kondisi napas si kecil yang tersengal-sengal, berbunyi. Juga ia terlihat lesu, lidah membiru, dan enggan minum.

Tetaplah untuk memberinya minuman dan makanan yang tak merangsang timbulnya batuk, seperti es, permen, atau makanan yang berlemak. Beri dalam porsi sedikit tapi cukup sering, pada saat batuknya agak mereda agar tak timbul muntah. Kemudian olesi dada si kecil dengan minyak kayu putih atau minyak telon agar ia merasa sedikit lebih nyaman.

INFLUENZA

Bisa dipastikan hampir tiap anak pernah menderita influensa atau flu. Gejala penyakit ini sangat khas, berupa suhu tubuh yang meninggi, badan terasa lemas, persendian ngilu, sakit kepala, pilek, dan batuk.

Penyakit ini sangat cepat menular melalui udara yang tercemar oleh bersin dan batuk dari si penderita flu. Hampir sulit menghindarkan si kecil dari kontak dengan penderita karena mudahnya penularan tadi. Untuk mencegah si kecil dari flu, tanamkan kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat karena virus ini enggan menyerang badan yang sehat.

Obat yang paling ampuh jika si kecil terserang flu ialah istirahat cukup dan tetap makan. Tambahkan lebih banyak vitamin C jika ia demam. Beri ia obat turun panas sesuai petunjuk pemakaian. Jika dalam 2-3 hari demam tak juga turun, segera bawa ke dokter.

DIARE

Diare ialah keluarnya kotoran encer yang lebih sering dari biasanya. Kendati demikian, para ibu dan ayah harus bisa membedakan diare dengan mencret biasa. Karena faeces(kotoran/tinja) bayi yang minum ASI memang cukup encer.

Diare merupakan penyakit yang cukup sering terjadi pada usia bayi sampai balita dan sebenarnya tak terlalu membahayakan. Tapi ingat, anak harus tetap dijaga agar jangan sampai terjadi dehidrasi. Jika sampai kekurangan cairan dikhawatirkan akibatnya justru jadi fatal.

Penyebab diare sangat beragam. Umumnya terjadi karena infeksi bakteri, virus, dan amuba. Bisa jadi juga karena salah mengkonsumsi makanan. Bakteri yang menyebabkan diare berasal dari jenis Enterocoli, Shigella, Salmonella, atau Stafilokokus Enterokolitis, yang dikenal dengan istilah disentri basiler.

Sedangkan yang disebabkan virus, kebanyakan berasal dari jenis Enterovirus. Sementara yang disebabkan kuman disebut dengan istilah disentri amuba. Entamoeba Histolyca diduga menjadi penyebab diare dari jenis ini dan paling sering terjadi di negara beriklim tropis seperti negeri kita.