Salah mengkonsumsi makanan pun kerap menjadi penyebab terjadinya diare. "Seorang anak cenderung alergi terhadap jenis makanan tertentu bila salah satu atau kedua orangtuanya juga pengidap alergi terhadap makanan tersebut," terang dr. Rachmat. Protein susu sapi merupakan bahan makanan terbanyak penyebab diare akibat reaksi alergi. Makanan lain penyebab timbulnya alergi ialah ikan, telur, dan bahan pewarna atau pengawet.
Pada kondisi tertentu, diare bisa berakibat fatal. Karena itu orangtua perlu waspada. Segera ke dokter bila sakit perut si kecil terus-menerus berlangsung selama 6 jam atau lebih, disertai muntah, tak mau minum, mata nampak cekung, pusing, dan berat badan turun.
Agar tak sampai terjadi dehidrasi, usahakan si kecil tetap minum (ASI, susu formula, atau cairan lain). Bila anak Anda sudah lebih besar, berikan larutan oralit. Biasanya balita perlu sekitar 3 bungkus oralit yang dicampur ke dalam 200 cc air. Jangan berikan sekaligus, tapi sedikit demi sedikit sampai habis. Jaga juga agar tak memberi makanan yang merangsang timbulnya sakit perut. Untuk sementara bisa diberikan makanan lembek agar mudah dicerna.
Sebetulnya pencegahan diare sangat mudah dilakukan. Anda harus menjamin makanan si kecil terjaga kebersihannya. Begitu pun dengan alat-alat makannya. Terutama jika ia masih bayi. Biasakan untuk mensterilkan semua peralatan makan dan minum bayi Anda. Lalu, baik Anda maupun pengasuhnya selalu menjaga kebersihan tiap kali menyuapinya.
Sekalipun masih minum ASI, Anda bisa menjaga puting susu agar tetap bersih dengan cara selalu membasahinya dengan kapas yang dicelup air matang setiap kali akan menyusui.
Riesnawiati Soelaeman/nakita