Geliat Bisnis Spa Rumahan (1)

By nova.id, Minggu, 16 Oktober 2011 | 23:18 WIB
Geliat Bisnis Spa Rumahan 1 (nova.id)

Cara mendidik pegawai biasanya dimulai dari cleaning service. Mereka dilatih karyawan lama hingga jadi caspter. "Bisa dibilang kekuatan kami terletak di terapisnya. Kata pelanggan, pijatannya enak. Sampai daki dan kotoran terangkat semua."

Pegawai pun tidak mendapat gaji, tapi fee 25 persen dari omset keseluruhan dalam sebulan. "Bagi pekerja lama yang menguasai seluruh pekerjaan, bisa terima gaji Rp 6,5 juta, di luar tip dari tamu. Kalau orang baru, dapat Rp 1,5 juta, belum termasuk tip dan bonus."

Lalu, berapa modal yang dibutuhkan membuka bisnis serupa? "Modal awal kami Rp 50 juta, mulai dari 10 karyawan. Dibanding sekarang, modal yang dibutuhkan bisa mencapai miliaran," tutur Metty yang tadinya mau membuat konsep ruko agar lebih murah. "Maunya, sih, bikin waralaba, tapi tidak jadi karena ruang gerak di ruko terbatas."

Yang terpenting, menurut Metty, bagi pemula jangan putus asa, selalu yakin pasti akan maju dan berhasil, bersyukur dengan apa yang dimiliki. "Dan menjaga karyawan agar betah dengan memberikan suasana kerja yang nyaman."

Geliat Bisnis Spa Rumahan 1 (nova.id)

"Foto: Edwin "

Saung Lulur Promosi Lewat Twitter

Miya Alexa (26) sudah lama senang melakukan spa. "Lama-lama saya ingin ibu-ibu lain merasakan spa, tapi dengan harga terjangkau. Selama ini, kan, spa yang ditawarkan harganya mahal. Baru empat bulan belakangan ini terealisasi," beber sulung dari dua bersaudara ini.

Konsep yang diinginkan Miya sebenarnya tidak terlalu rumit, faktor kepuasan pelanggan jadi tujuan utamanya. "Saat konsep ini terpikirkan 2 tahun lalu, saya langsung membuat akun Twitter bernama @SaungLulur. Pilihannya antara Saung Bali atau Saung Lulur," tutur Miya saat ditemui di Saung Lulur, Jalan Riung Gede Raya, Kompleks Riung Bandung Permai, Bandung.

 "Meski belum ada tempat, yang penting sudah ada akunnya. Sekaligus mjadi motivasi buat saya untuk segera merealisasikannya. Tweet pertama saya, 'Segera dibuka Saung Lulur'."

Sambil menunggu, Miya membuat blog Saung Lulur yangberisikan info seputar kecantikan dan manfaat spa. "Semakin sering membagi info, semakin banyak pengunjungnya."

Seorang teman bahkan sudah bertanya lokasinya. "Saya jawab saja belum ada, baru sebatas mimpi. Eh, dia malah menyampaikan keinginannya membantu, kami pun lalu bekerjasama," tukas mantan penyiar radio swasta di Bandung ini.

"Dengan modal patungan sekitar Rp 30 juta, Saung Lulur pun resmi dibuka. Alhamdulillah tanggapan masyarakat bagus. Agar orang datang, daftar harga saya taruh di depan jadi orang enggak takut masuk. Cara itu berhasil, tiap akhir pekan selalu penuh sampai kasihan karyawan saya tidak ada istirahatnya," tutur Miya yang usahanya kini beromzet Rp 10 - 15 juta per bulan.

Apa yang ditawarkan Saung Lulur sebenarnya nyaris sama dengan spa yang sudah ada. "Kami memberikan perawatan, bukan merusak. Jadi tidak ada bleaching atau hair extention. Semua bahan spa pada umumnya kami buat sendiri. Creambath Vanilla, Chocolate dan Strawberry Yogurt merupakan favorit pelanggan," ujar Miya yang menghargai jasanya mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 180 ribu.