Geliat Bisnis Spa Rumahan (1)

By nova.id, Minggu, 16 Oktober 2011 | 23:18 WIB
Geliat Bisnis Spa Rumahan 1 (nova.id)

Penggunaan produk buatan sendiri adalah jaminan hasil yang ingin dirasakan para pelanggannya. "Semua bahan yang digunakan seperti sayur dan buah sangat terjamin kesegarannya," imbuhnya berpromosi.

Agar pelanggan tak beralih ke spa lain, banyak hal yang dilakukan Miya. Di antaranya peningkatan pelayanan dan servis. "Spa ini khusus perempuan, sehingga privacy sangat terjamin. Karena tempat usaha ini sekaligus tempat tinggal saya dan suami, jika suami pulang sore atau sedang libur, terpaksa dia harus menunggu spa tutup baru bisa masuk rumah. Ha ha ha..."

Untuk terus mengembangkan usaha spa, "Saya juga harus terus belajar. Memang tidak ada latar belakang pendidikan spa, tapi karena senang di-spa dan pernah mengunjungi berbagai tempat spa, lama-lama bisa mengerti. Belajar, kan, bisa dari mana saja," tutur perempuan yang juga sering ajdi MC ini.

Ke depannya, Miya ingin membuka cabang spa di lokasi lain. Meski sudah dikenal dan memiliki banyak pelanggan, Miya tetap mempertahankan konsep spa rumahan. Pasalnya, Miya ingin masyarakat sadar pentingnya perawatan tubuh tak harus selalu mahal. "Banyak juga yang ingin membeli franchise, tapi saya belum berpikir sejauh itu. Sampai saat ini masih dalam tahap belajar. Mungkin nanti kalau sudah ngeletek di bidang ini baru mikir ke situ," ucapnya.

Menjalani usaha seperti ini menurut Miya memiliki beberapa kendala. Salah satunya, jeli memilih karyawan. "Kapster banyak, tapi mencari terapis yang agak susah. Karakter mereka juga berbeda. Pernah ada karyawan mantan karyawan salon. Gaya dan tutur bahasanya sangat berbeda dengan konsep spa. Karena tidak bisa berubah sikap, ya, dengan berat hati harus dikeluarkan."

Nove, Edwin / bersambung