Komunitas ASI, Tempat Curhat dan Hilangkan Beban Ibu Menyusui

By nova.id, Rabu, 5 Agustus 2015 | 09:00 WIB
Komunitas Tambah ASI Tambah Cinta (TATC) (nova.id)

1. Komunitas Tambah ASI Tambah Cinta (TATC), Wadah Curhat Busui Bagi Wynanda BS Wibowo (31), pengalaman memberikan ASI kepada putri pertamanya ternyata tak semudah yang pernah ia bayangkan. Nanda, panggilan akrabnya harus berjuang keras untuk bisa memberikan ASI. Ia pun merasa membutuhkan wadah yang bisa memberikan dukungan positif.

Berbekal pengalaman pribadi inilah, sejak 20 April 2012, ibu dua anak ini memutuskan untuk menggagas komunitas di dunia jejaring dengan nama Tambah ASI Tambah Cinta (TATC). Tak disangka kini anggota yang masuk dalam grup jejaringnya sudah mencapai 58 ribu lebih.

Bebas Curhat

Komunitas TATC yang aktif di dunia maya ini memang mendapatkan respons positif dari para ibu menyusui (busui). Menurut Nanda, TATC membebaskan anggotanya untuk bisa berbagi dan berkeluh kesah agar meringankan beban para ibu yang tengah menyusui.

“Selain sebagai wadah yang pas untuk saling menyemangati para ibu menyusui, grup ini juga bisa menjadi tempat untuk berkeluh kesah dan mencurahkan hati. Enggak masalah kalau ingin curhat apa pun, kalau bisa meringankan beban busui maka positifnya ASI-nya pun bisa lancar,” ucap Nanda.

Nanda memang tidak memprediksi bahwa komunitas yang digagasnya bakal tumbuh dan tersebar di berbagai daerah. “Jujur saya memang tidak pernah memiliki ekspektasi yang tinggi. Saya sama dengan para busui lain yang butuh tempat berbagi dengan cara yang positif. Jadi, apabila ternyata tiga tahun berjalan semakin besar, ya maunya tetap menjadi tempat yang bermanfaat untuk semuanya,” tambahnya lagi.

Soal kegiatan TATC, Nanda yang sejak awal menjadi admin mengaku melakukan kegiatan secara spontan dan tentatif. “Dulu, karena saya juga masih sibuk bekerja, apalagi aktif di dunia maya, jadi kegiatan kopdar bukan prioritas. Dulu sempat ada Family Gathering TATC 2012, tapi karena kemudian saya melahirkan tahun 2014 dan harus mengurus kesehatan putri kedua, jadi agenda off air memang kurang diutamakan. Menyambut World Breastfeeding Week di bulan Agustus akan ada agenda tapi masih dalam proses,” sahutnya.

Walaupun tidak memiliki banyak kegiatan off air, Nanda mengungkapkan kegiatan TATC memang aktif dalam dunia jejaring. “Nah, beda kalau aktivitas komunitas yang ada di grup Facebook. Timeline-nya selalu penuh. He he he. Kami memiliki program MABES (Mari Belajar Bersama), materi edukasi mengenai ASI yang secara bergantian diberikan. Berjalannya waktu, materi pun sudah mulai umum terutama kesehatan Si Kecil. Saat ini saya sudah dibantu oleh enam anggota di TATC secara rutin,” jelas Nanda.

Sedia Konsultan

Soal regulasi, Nanda juga menjelaskan bahwa komunitas TATC sama seperti komunitas lainnya memiliki kesepakatan. “Peraturannya sederhana kok, enggak ada yang berpromosi mengenai susu formula dan selalu menekankan bahwa hanya sebagai tempat berbagi bukan menggantikan konsultasi dengan dokter. Dalam grup ada konsultan laktasi yang bisa langsung ditanya untuk berbagi informasi. Dan lagi-lagi dalam sharing anggota harus mengutamakan informasi mengutamakan EBM (Evidence-Based Medicine) atau EBP (Evidence-Based Practiced), bukan berdasarkan testimoni apabila membicarakan mengenai kesehatan,” jelasnya panjang lebar.

Seiring waktu, banyak tantangan dan pengalaman yang menurut Nanda menjadi bahan evaluasi. “Dengan semakin banyaknya anggota, timeline trafiknya pun makin tinggi. Semakin banyak yang kritis karena memang sudah lebih banyak yang memiliki kesadaran untuk memberi ASI,” jawab Nanda.

Baca: Mengambil Manfaat dari Komunitas 2. Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI): Dari Beragam Profesi