Karbohidrat tidak hanya terdapat pada nasi putih saja, melainkan juga pada potongan keripik kentang, roti isi, permen maupun kue lezat yang kerap kita kudap sehari-hari. Meski lezat dan menggoyang lidah, dampak mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas sekaligus diabetes.
Tak heran, banyak orang akhirnya memilih diet karbohidrat demi mencegah beberapa penyakit akibat mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan. Disamping alasan lain tentunya seperti menjaga berat badan yang mudah melonjak akibat kelebihan karbohidrat.
Nah, sebelum Anda yakin untuk membatasi diri mengonsumsi karbohidrat, pahami dulu empat hal yang terjadi jika tubuh berhenti mengonsumsi karbohidrat:
Perasaan lapar yang lebih lama Hal yang terjadi jika tubuh berhenti mengonsumsi karbohidrat yang pertama adalah perasaan lapar yang lebih lama. Pasalnya, bukan kalori yang membuat kita kenyang, melainkan nutrisi seperti serat, protein dan lemak sehat.
Baca: Sayuran Mentah dan Buah, Sumber Karbohidrat Terbaik
Sayangnya, makanan karbohidrat olahan sangat jarang yang mengandung ketiga nutrisi tersebut. Jadi, tak peduli seberapa banyak kita mengonsumsi karbohidrat, kita akan terus merasa lapar. Hasilnya, perut akan semakin lapar serta semakin merasa ingin camilan.
Sebaiknya, mulai hari dengan makanan yang tinggi protein dan lemak seperti yogurt Yunani, scrambled egg dengan sayur-sayuran, atau puding, bukan karbohidrat. Dengan begitu rasa lapar kita akan berkurang.
Baca: Berani Coba 3 Tren Diet ala Selebritas Ini?
Perut lebih rata Satu hal yang terjadi jika kita mengganti karbohidrat dengan makanan kaya serat adalah perut kita lebih rata. Mulai peralihan makanan dengan cara yang alami bagi kita. Tukar roti tawar dengan roti gandum atau tambahkan kacang-kacangan pada taco yang kita makan. Jika kita merasa lapar di sore hari, konsumsi kacang mentah.
“Beralih ke serat dapat membantu keseimbangan gaya hidup sehat. Kacang merupakan makanan kaya serat dan lemak sehat, yang mana bisa membantu mencegah inflamasi di tubuh dan melancarkan pencernaan,” kata Isabel Smith, MS, RD, CDN, ahli diet dan pendiri Isabel Smith Nutrition.
Baca: Yuk, Santap 6 Jenis Karbohidrat yang Berdampak Baik untuk Anda!
Mengurangi risiko diabetes Karbohidrat biasanya terdiri dari gula. Terlalu banyak mengonsumsinya dapat mendatangkan malapetaka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin banyak karbohidrat yang dikonsumsi, semakin banyak jumlah insulin yang pankreas produksi. Hal tersebut akhirnya menyebabkan resistansi insulin dan diabetes tipe 2.
Baca: Turunkan Berat Badan dengan Diet Sarapan Pagi
Merasa lebih berenergi Tidak semua jenis karbohidrat buruk. Tubuh kita tentu saja memerlukan karbohidrat untuk berfungsi dengan baik – terutama untuk kesehatan otak dan fungsi otak. Dengan beralih dari karbohidrat ke makanan yang lebih banyak mengandung “bahan bakar” tubuh seperti buah, sayuran, gandum, beras coklat, setidaknya kita bisa memastikan bahwa kita memiliki energi yang lebih tahan lama.
Baca: Benarkah Diet Tinggi Protein Baik Bagi Tubuh?
Menurut Mayo Clinic, jumlah karbohidrat yang aman kita konsumsi sekitar 50 gram per harinya. Satu gelas oatmeal dan setengah pisang cukup untuk mencapai jumlah tersebut. Jadi, jangan sampai berlebihan, ya!
Gita Laras Widyaningrum/intisari-online.com Sumber: Time