Kegiatan makan nampaknya hal sepele yang bisa dilakukan di mana saja. Bahkan sebagian orang masih menganggap jika makan pun tak perlu harus Kembali ke Dapur di rumah, malah terkesan lebih gaya jika makan di mal atau restoran bergengsi.
Sesekali makan di luar untuk variasi menu dan kegiatan quality time bersama keluarga tentu tak ada salahnya, tapi bagaimana jika hal ini justru menjadi kebiasaan yang ternyata memberi dampak buruk terutama soal kesehatan tubuh dan sistem pencernaan?
Selain kita tidak tahu betul proses pengolahan dan bahan makanan yang digunakan, berbagai aspek menyebabkan kita dianjurkan untuk menanamkan kebiasaan Kembali ke Dapur yang kita buat sendiri.
5 Manfaat penting memasak makanan di rumah ternyata juga memberi keuntungan lainnya bagi Anda sebagai ibu rumah tangga maupun untuk anggota keluarga lainnya. Inilah 5 manfaat penting memasak makanan di rumah yang sudah dirangkum oleh tabloidnova.com:
Baca: Mengejutkan! Ini Adalah 5 Benda Terkotor di Rumah
Lebih higienis Meskipun menu yang disajikan di restoran cukup terlihat bersih dan memikat, kita tidak dapat melihat sendiri bagaimana proses pembuatannya. Secara ilmiah, memang kita tidak mungkin menjaga makanan dan dapur kita 100% bebas kuman berbahaya. Tetapi kita dapat membuat langkah-langkah preventif seperti memisahkan talenan daging dengan talenan sayur (agar kuman dari daging mentah tidak mencemari sayur lalapan/salad) atau mencuci sayuran dengan detergen khusus.
Lebih sehat Seperti yang kita tahu, menu restoran dan warung makan cenderung boros lemak yang disebabkan penggunaan minyak goreng secara berulang. Selain boros garam dapur dan serba berbumbu yang ditambahkan zat tambahan makanan seperti MSG dan lainnya, makanan restoran atau warung makan juga cenderung banyak mengandung gula sehingga berisiko diabetes, obesitas dan kelebihan berat badan.
Baca: 7 Langkah Cara Membersihkan Kulkas dari Bau Tak Sedap
Kasus darah tinggi dan stroke lebih banyak disebabkan oleh konsumsi garam dapur berlebih sesuai takaran. Menariknya, penyebab darah tinggi bukan karena konsumsi daging berlebihan, melainkan konsumsi garam dapur.
Belum lagi, sekarang ini marak beredar kecap, saus tomat, kerupuk maupun pemanis buatan yang menggunakan zat kimia berbahaya, seperti zat warna pakaian, zat pengawet seperti formalin, boraks dan sebagainya. Contoh paling nyata ialah penggunaan zat lilin supaya olahan mie tak lengket ditambah proses pemanasan berulang, pengawet bahan makanan kalengan dan sebagainya.
Baca: 5 Cara Mengatasi Masalah Perangkat Elektronik di Rumah yang Sering Terjadi
Lebih ekonomis Bukan rahasia umum lagi jika membeli makanan atau camilan di luar rumah harganya cukup merogoh kantong. Selain pajak, mereka tentu menambahkan ongkos produksi sekaligus jasa pelayanan dan gaji karyawan serta keuntungan berdagang sehingga harganya pun terbilang mahal.