Kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan kota-kota di kedua pulau tersebut diselimuti asap tebal. Sedemikian parahnya asap yang muncul membuat aktivitas sehari-hari warga menjadi terganggu. Sekolah-sekolah diliburkan dan banyak yang terserang ISPA. Bahkan, tak sedikit warga di kedua pulau tersebut yang mengungsi ke lokasi yang aman dari asap.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan total lahan yang terbakar di Sumatra dan Kalimantan mencapai 1,7 juta hektar dengan titik api sekitar 1.800 pada Minggu (25/10). Namun, dampak kebakaran hutan ini lebih luas karena pengaruh El Nino yang panjang.
Gunung Lawu Terbakar
Dampak El Nino yang panjang tak pelak juga memicu kebakaran di banyak tempat, salah satunya di kawasan Gunung Lawu, perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebanyak tujuh pendaki Gunung Lawu tewas saat melakukan pendakian pada Minggu (18/10) siang. Mereka terjebak kebakaran hutan yang melanda kawasan lereng Gunung Lawu.
Para korban kebanyakan berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Selain tujuh orang pendaki yang tewas, dua korban lagi mengalami luka bakar serius. Diduga kuat para korban terjebak kobaran api yang berasal dari kebakaran hutan di lereng dan puncak Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan pos 4.
Dokter Meninggal di Pedalaman
Lima bulan bertugas melayani masyarakat kota Dobo, Tual, Ambon, dokter muda ini mengembuskan napas terakhir karena sakit, Selasa (11/11). Dr. Dionisius Giri Samudra, akrab dipanggil dokter Andra mengalami demam dan kemudian dirawat di RS Cendrawasih sebelum akhirnya meninggal dunia. Ia sebelum sempat memperoleh perawatan di RS yang lebih lengkap. Peristiwa ini menjadi cerminan minimnya fasilitas kesehatan di daerah perbatasan.
Hasto / Berbagai Sumber