Diabetes Hingga Tidak Subur, ‘Jahatnya’ Lemak Trans pada Tubuh Kita

By nova.id, Sabtu, 29 Oktober 2016 | 06:15 WIB
Diabetes Hingga Tidak Subur, ‘Jahatnya’ Lemak Trans pada Tubuh Kita (nova.id)

Menurut para pakar kesehatan, jenis lemak trans adalah yang sangat perlu kita hindari. Selain berdampak buruk pada tubuh kita, lemak trans juga memicu obesitas dan jantung koroner. Lemak trans juga bisa menyumbat arteri dan meningkatkan kadar kolesterol jahat yang menurunkan kadar kolesterol baik.

Ada 4 alasan mengapa lemak trans berdampak buruk pada tubuh kita:

Memicu risiko jantung dan stroke Sebuah studi mengungkapkan terdapat hubungan antara lemak jenuh dengan stroke pada perseta penelitian. Studi tersebut menyimpulkan bahwa risiko stroke meningkat sebesar 14 persen pada mereka. Nah, lemak trans lah yang disinyalir sebagai biang keladinya.

Selain itu, sebuah studi yang dilakukan pada 2015 mengungkapkan, diet tinggi lemak trans juga dapat meningkatkan risiko penyakit karidiovaskular. Sementara itu, diet tinggi lemak tak jenuh dapat mengurangi risiko ini.

Baca: Biskuit Berkrim Bisa Bikin Anak Sakit Jantung

Obesitas Diet yang kaya lemak trans dapat meningkatkan pendistribusian lemak tubuh dalam perut. Menurut hasil penelitian dari peneliti di Wake Forest University School of Medicine, lemak trans dapat meningkatkan timbunan lemak disekitar perut.

Percobaan itu mereka lakukan pada Green Monkeys Afrika jantan selama enam tahun, yang melakukan diet tinggi lemak trans. Hasilnya, hewan tersebut memiliki sejumlah berat badan yang lebih besar di sekitar perut mereka. Padahal, mereka telah mengonsumsi jumlah kalori secara moderat.

Baca: Awas! Camilan Ini Paling Berbahaya untuk Tubuh

Menurunkan kesuburan Lemak trans juga memungkinkan turunnya kualitas kesuburan bagi perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang secara rutin mengonsumsi lemak trans, memiliki risiko masalah fertilitas terkait ovulasi. Apa alasannya?

Ternyata hal itu disebabkan oleh gangguan sel reseptor yang terlibat dalam metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin. Makanya tidak heran kalau lemak trans yang menjadi penyebab dari masalah kesehatan ini. Lemak trans juga dikenal dapat memberikan kontribusi terkait sindrom ovarium polikistik (gangguan keseimbangan kadar hormonal).

Baca: Sebaiknya, Hindari Konsumsi 5 Makanan Olahan Instan Ini

Risiko diabetes tipe 2 Nah, ternyata diabetes tak hanya meningkatkan kadar gula saja. American Diabetes Association merekomendasikan agar sebaiknya kita menghindari lemak trans. Sebab menurut peneliti di sana, lemak trans menguatkan kadar kolestrol darah yang secara langsung berkaitan dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2.

Ilham Pradipta Mulya/intisari-online.com Sumber: Healthfitnessrevolution