Tabloidnova.com - Bagi orang yang ingin menurunkan berat badan atau mulai menjalani hidup sehat, kata "lemak" seperti menjadi momok yang harus selalu dihindari. Namun, benarkah konsumsi lemak wajib dicegah dan dihindari?
Sebenarnya, ada beragam manfaat lemak bagi tubuh. Perlu diketahui pula bahwa lemak terdiri dari beberapa jenis yang memiliki kandungan dan manfaat berbeda untuk tubuh.
"Semua makanan yang kita pikir sebagai lemak sebenarnya tersusun dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Menurut Pedoman Gizi Seimbang Indonesia, manusia dianjurkan mengonsumsi lemak sekitar kurang dari 25 persen total asupan kalori harian," terang Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK saat ditemui di acara peluncuran minyak goreng.
Namun, angka 25 persen tersebut adalah total kandungan lemak, yang kemudian dibagi lagi dalam berbagai jenis lemak. American Heart Association (AHA), tambahnya, merekomendasikan konsumsi lemak jenuh tak boleh dikonsumsi lebih dari 7 persen, karena sisanya, yaitu sebanyak 18 persen, harus dipenuhi oleh asam lemak tidak jenuh.
"Asam lemak jenuh dikategorikan sebagai lemak yang tak sehat karena dapat meningkatkan kolesterol LDL. Biasanya, asam lemak tak jenuh terkandung dalam lemak hewani, kulit ayam, dan minyak kelapa sawit."
Sedangkan, asam lemak tak jenuh (unsaturated fat) memberikan manfaat bagi kesehatan. Manfaat lemak bagi tubuh memang banyak ditemukan dalam lemak tak jenuh, di antaranya menurunkan angka kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL (baik).
Sumber lemak tidak jenuh ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan, alpukat, minyak jagung, olive oil, dan minyak kanola.
Baca: Asyik... Ini Jenis Lemak yang Boleh Dikonsumsi
"Oleh karena itu, dalam memilih bahan konsumsi seperti minyak, perlu pemilihan yang tepat, yaitu yang tinggi lemak tak jenuhnya. Dari lemak tak jenuh, bisa didapat manfaat lemak bagi tubuh," tambah dr. Fiastuti. Pasalnya, asam lemak tak jenuh sangat diperlukan untuk tubuh.
Apa sebabnya? Lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol LDL yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
"Bila area yang terkena sumbatan adalah pembuluh darah ke jantung, maka bisa menyebabkan serangan jantung. Bila sumbatannya ke otak, bisa stroke. Nah, lemak tak jenuh bisa turunkan kolesterol LDL dan trigelisida. Lemak tak jenuh membantu tingkatkan kolesterol HDL yang bersifat proteksi. Dia akan membersihkan pembuluh darah dari sumbatan," ujar Fiastuti.
Jadi, bila kolesterol LDL bisa mengendap di jalur peredaran darah, sementara fungsi kolesterol HDL yang didapat dari makanan dengan asam lemak tak jenuh akan membersihkan sumbatan itu.
Annelis Brilian
KOMENTAR