Saya dan pengrajin selalu berdiskusi untuk meningkatkan kualitas produksi kami. Mudah-mudahan awal tahun 2017 ini workshop selesai, sehingga bisa menambah jumlah pengrajin dan jumlah hasil produksi.
Asal tahu saja, untuk mengerjakan Batik Bercerita, butuh keterampilan pengrajin, karena gaya menggambar yang berbeda dari batik yang sering mereka kerjakan sebelumnya.
Usaha baru belum ada, masih lebih ke pengembangan workshop supaya jumlah dan kualitas produksi makin baik. Ada beberapa undangan pameran dan permintaan desain dari beberapa daerah di Indonesia. Semoga bisa terlaksana dengan baik semuanya.
Apa tanggapan Anda melihat batik Anda kini mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat?
Wah, pasti senang dan sangat bersyukur. Kemarin saya lihat batik saya dipakai oleh Ibu Megawati, senang banget. Juga dipakai oleh Bapak dan Ibu Gubernur Sulawesi Utara, dikoleksi oleh para pencinta kain juga, itu merupakan penghargaan buat saya. Saya juga senang melihat di FB teman, keluarga maupun kenalan yang dengan happynya mengupload foto mereka mengenakan Sizzy Matindas Batik.
Bagaimana tanggapan suami dan anak-anak atas usaha dan semua kegiatan Anda?
Suami, Richard Rotty, dan anak saya, William Rotty, adalah pendukung nomor satu. Saya ingat waktu awal-awal melakukan riset ke Jawa dan beberapa daerah penghasil batik. Kami pergi bertiga, capeknya bareng, survei dan riset bareng.
Saya memang ingin anak saya terlibat sejak awal. Selera dia dan saya berbeda. Ia memberi sentuhan/saran yang lebih modern dan berani sehingga hasilnya pun bisa tak terduga buat saya (tak terduga dalam arti positif).
William, kelahiran tahun 2000, punya selera seni yang sangat bagus, juga sangat disiplin dalam hal quality control, nggak ada toleransi. Oleh karena itu, kain yang dijual di galeri itu memang yang layak jual dari segi desain maupun warna dan bahan. Dengan William juga saya biasa diskusi untuk mendapat bentuk motif-motif baru. Jadi, untuk pengembangan usaha dan administrasi, saya serahkan ke suami dan anak saya.
Anda sangat sibuk, kapan biasanya meluangkan waktu untuk keluarga?
Sebetulnya waktu luang saya banyak, kok. Saya usahakan kerja di saat jam kerja normal walaupun seringkali malam hari saya juga mesti mendesain dan menggambar. Tapi karena pekerjaan ini bagian dari hobi saya juga, jadi tidak terasa berat malah saya sangat menikmati
Dan, karena saya bekerja di rumah, maka waktu sama anak juga tidak terganggu. Biasanya, Sabtu dan Minggu saya dan suami ke Cirebon. Kami berkomunikasi dengan anak lewat media sosial sehingga setiap saat bisa mengawasi. Saya juga aktif di yayasan dan beberapa organisasi, untuk keseimbangan hidup.
Edwin F. Yusman